Sekolah di Pekanbaru Diminta Buka, Dewan: Dua Tahun Daring, Anak Tidak Kenal Sekolahnya

Sekolah di Pekanbaru Diminta Buka, Dewan: Dua Tahun Daring, Anak Tidak Kenal Sekolahnya

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru diminta tidak menyamaratakan kebijakan pelaksanaan sekolah daring di semua zona. Di zona yang dirasa aman, sekolah diharap dilaksanakan tatap muka. Hal itu sebab sekolah daring dinilai punya banyak masalah krusial yang sulit dihadapi, baik oleh murid maupun orang tuanya.

Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain mengatakan semenjak dua tahun Covid-19 melanda Indonesia, sekolah telah dilaksanakan daring. Siswa-siswa jadi tidak mengenal sekolahnya sendiri.

"Kalau memungkinkan, laksanakanlah tatap muka. Tapi jangan yang zona merah. Prokesnya harus diatur seketat mungkin. Kita satu tahun lebih penerimaan murid baru, online. Banyak anak-anak itu yang belum kenal sekolahnya, belum kenal gurunya," ungkap Zulkarnain, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, kebutuhan kuota data, rumah yang bertepatan di lokasi susah sinyal, dan lain sebagainya juga termasuk masalah-masalah yang ditimbulkan akibat pembelajaran jarak jauh tersebut (PJJ).

"Masalah utamanya tentu cost. Kalau dulu anak-anak diantar ke sekolah. Sekarang harus ada paket kuota internet, biaya lainnya. Belum lagi beberapa lokasi sulit sinyal. Gimana mereka mau mengerjakan tugas dan arahan dari guru? Terus yang pasti anak-anak merasakan jenuh dan bosan juga," paparnya.

Pendapat Zulkarnain senada dengan Pengamat Pendidikan, Afrianto Daud yang menyarankan tetap membuka sekolah di zona-zona aman.

"Cukup banyak data yang menunjukkan bahwa efektifitas belajar daring itu tidak sampai 40 persen. Bahkan data dari bank dunia itu hanya 33,3 persen. Murid tidak siap, begitu juga guru, orang tua, infrastruktur. Makanya saya cenderung memberi kesempatan kepada sekolah-sekolah yang yakin menjalankan prokes untuk tatap muka terbatas. Tidak menyamaratakan," kata Daud, Kamis (20/5) lalu.

Diketahui, pada 24 Mei 2021 sekolah di Kota Pekanbaru kembali digelar secara daring. Hal ini sesuai arahan Gubernur Riau, Syamsuar karena angka penularan dan positif Covid-19 cenderung terus meningkat.

“Sekolah kembali masuk itu tanggal 24 Mei, Insya Allah, setelah libur ini. Dan pembelajaran kembali dengan sistem daring, pembelajaran tatap muka ditiadakan. Sesuai dengan arahan pak Gubernur, kondisi pandemi Covid-19 yang tinggi di Riau. Dan prediksi jangka waktu pandemi ini belum bisa dapat ditentukan, maka pembelajaran melalui daring,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Zul Ikram.