Pengerjaan Terus Berprogres, PT GTW Komitmen Sukseskan Program PSR di Kuansing

Pengerjaan Terus Berprogres, PT GTW Komitmen Sukseskan Program PSR di Kuansing

RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terus berjalan. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kuansing, dalam hal pengerjaan tumbang chipping sampai proses pembuatan lubang penanaman yang dikerjakan oleh PT Guna Tata Wahana (GTW) selaku kontraktor pelaksana, berprogres dengan baik. Dari 6.653 hektare sawit masyarakat yang diprogramkan untuk peremajaan, hingga saat ini sudah terealisasi sekitar 2.479 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kuansing Emmerson melalui Kepala Bidang Perkebunan, Raja Rafli ketika dikonfirmasi riaumandiri.co mengatakan, program PSR yang pendanaannya didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD-PKS) itu, di Kuansing sendiri pengerjaan tumbang chipping dimulai sejak Juli 2020 hingga memasuki Juni 2021 telah mencapai 50.09 persen.

"Dari program PSR yang dimulai sejak Juli 2020 hingga Mei 2021, total kebun sawit rakyat yang sudah dan sedang dikerjakan proses tumbang chipping hingga pembuatan lubang penanaman itu sudah ada sekitar 2.479 hektare. Adapun teknis pengelolaan dilaksanakan oleh masing-masing pengurus KUD sebagai peserta PSR yang ada di dua Kecamatan yaitu, Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir," jelas Rafli, Kamis (27/5/2021).


Ditambahkan Rafli, Pemerintah Kabupaten Kuansing mendukung penuh program PSR yang bertujuan membantu petani sawit untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani melalui peremajaan kelapa sawit yang tidak produktif karena sudah berusia diatas 25 tahun. Melalui program PSR ini, Kuansing menargetkan melakukan peremajaan sawit seluas 5.950 hektare.

Kepala ADM dan Koodinator Lapangan PT GTW, Wahyudi selaku pihak perusahaan yang melaksanakan pekerjaan tumbang chipping pada program PSR di Kuansing ini mengatakan, tahapan pekerjaan yang dilakukan pihaknya hingga saat ini terus bergulir. Adapun luasan areal sesuai kontrak yang sedang dan sudah selesai dikerjakan adalah seluas 2.479 hektare terdapat di 7 desa yang mana petaninya tergabung sebagai anggota pada 7 KUD tersebut.

Secara rinci Wahyu menjelaskan, dari 10 KUD yang sebelumnya telah melakukan kontrak dengan PT GTW, namun hingga saat ini baru 7 KUD yang telah menyatakan kesiapan dan menyepakati pelaksanaan pekerjaan tumbang chipping hingga pembuatan lubang. Sementara 3 KUD lainnya masih menunggu penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh pihak yang terkait.

Adapun realisasi pekerjaan yang telah tuntas dan sedang berprogres yang dilaksanakan oleh PT GTW pada 7 wilayah KUD di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir adalah sebagai berikut, KUD Wana Bhakti real pekerjaan 680 hektare, KUD Tupan Tri Bhakti 330 hektare, KUD Pratama Jaya real pekerjaan 764 hektare, KUD Makmur 232 hektare, KUD Tirta Kencana seluas 107 hektare, KUD Sawit Jaya 168 hektare dan KUD Karya Agung seluas 198 hektare.

"Ya, karena memang proses dilapangan variatif, tidak semuanya setentak. Ada yang sudah tuntas tumbang chipping hingga penanaman, ada pula yang pengerjaan memasuki tahap pembuatan lubang penanaman. Contohnya di tiga KUD yang ada di Kecamatan Singingi itu, pengerjaan tumbang chipping belum dilakukan karena memang prosesnya belum sampai pada tahap SPK. Jadi, progres dilapangan berjalan dengan baik sesuai tahapannya masing-masing. Dan pastinya kami pihak PT GTW sangat berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan sesuai kontrak," jelas Wahyu.

Sementara itu, Ketua KUD Pratama Jaya Desa Sungai Sirih mengatakan, program PSR dapat menguntungkan bagi petani yang selama ini produksi buah sawitnya rendah. Walaupun harus menunggu sekitar 3 tahun pohon sawitnya berbuah namun dengan replanting secara ekonomis sangat menguntungkan petani. Pendanaan program PSR adalah bersumber dari BPDPKS. Petani yang ikut program PSR mendapatkan dana per hektare lahannya Rp25 juta untuk pembuatan kebun baru.

"Khusus anggota KUD kami di Desa Sungai Sirih yang kami kelola ikut program replanting itu ada sekitar 300 KK dengan total luas 764 hektare. Untuk proses tumbang chipping hingga pembuatan lubang masih berlangsung dan sampai saat ini sudah mencapai 50 persen. Sementara yang sudah tanam ada sekitar 5-6 kelompok tani. Program PSR sangat menguntungkan petani karena, dalam program PSR juga ada program padat karya untuk penanaman kelapa sawit bagi petani. Syarat ikut PSR, petani sawit memiliki lahan berlegalitas dan tergabung kelompok tani atau KUD resmi," ucapnya.

Proses normalisasi parit pada lahan petani yang ikut program PSR

Begitupun pengurus KUD Tirta Kencana Desa Air Emas, Siti Ismatul Maula, sama halnya dengan pengurus KUD lainnya, dia menyampaikan, dari 325 hektare luasan lahan masyarakat yang ikut program replanting namun dikarenakan pengerjaan dilakukan secara bertahap hingga saat ini proses tumbang chipping sampai pembuatan lubang penanaman di lapangan baru mencapai sekitar 107 hektare. Namun, dikatakannya bahwa progres pekerjaan yang dilakukan pihak PT GTW setiap harinya terus meningkat.

"Ya progresnya terus berjalan, khusus di KUD Tirta Kencana dari 325 hektare ikut program PSR itu, sudah tumbang chipping sekitar 50 persen. Sementara untuk target tanam bulan depan itu sudah dimulai. Harapan kita semua berjalan sesuai rencana, sehingga program PSR ini bisa sukses. Kita sangat mendukung kegiatan PSR, karena sektor pertanian khususnya perkebunan sawit merupakan masa depan bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannnya," ungkapnya.

Sama halnya dengan pengurus KUD  lainnya, Ketua KUD Karya Agung Desa Sumber Datar Hariono mengatakan, pengerjaan proyek replanting diwilayahnya sampai saat ini terus berjalan dan berprogres. Dari 198 hektare lahan petani yang ikut program PSR progres tumbang chippingnya sudah selesai sekitar 80 persen. Sedangkan untuk proses penanaman ditambahkannya, diagendakan akhir Mei ini.

"Sama halnya dengan KUD lainnya, pengerjaan replanting kebun masyarakat khususnya yang tergabung di KUD Karya Agung terus berjalan sebagaimana mestinya. Di wilayah KUD Karya Agung dari sebanyak 198 hektare yang ikut program replanting sampai ini progres pengerjaan tumbang chipping sudah mencapai sebesar 80 persen. Artinya, tidak lama lagi rampung, dan kita lanjutkan ketahap penanaman. Agendanya akhir bulan ini kita sudah mulai menanam bibit," ungkapnya.



Tags Kuansing