Modifikasi Cuaca di Riau Mulai Dilakukan Hari Ini

Modifikasi Cuaca di Riau Mulai Dilakukan Hari Ini

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca dimulai hari ini, Rabu (10/3). Sebanyak 60 personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dilibatkan dalam upaya pembuatan hujan buatan itu.

Selain itu, pesawat Cassa 212 seri 200 juga akan digunakan dalam operasi tersebut. Pesawat milik TNI AU diketaui telah tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru.

Nantinya pesawat Cassa ini akan diperbantukan untuk menyemai garam di awan Bumi Lancang Kuning.


"Hari ini (kemarin,red) kami datang. Mulai besok (hari ini,red) kami siap beroperasi melaksanakan misi TMC di Pekanbaru," ujar pilot Cassa 212 seri 200 TNI AU, Kapten Pnb Yohannes Gesstha Aditya Laksana, Selasa (9/3).

Dikatakan dia, untuk wilayah semai garam nantinya akan disesuaikan dengan potensi awan hujan di seputaran wilayah Riau.

"Harapannya semua daerah bisa terkover dan kita mendapatkan hasil maksimal," sebut Kapten Yohannes.

Yohannes menyatakan, pesawat Cassa C-212 seri 200 buatan PT Dirgantara Indonesia ini, sekali terbang bisa mengangkut 800 kilogram garam semai. Yohannes belum bisa memastikan sampai kapan TMC akan dilaksanakan di Riau.

"Dari pimpinan masih belum ditentukan sampai tanggal berapa. Kami menyesuaikan dari status siaga Pekanbaru sendiri," kata dia.

Pesawat Cassa ini ditambahkan Kapten Yohannes, dibawa dari Skadron Udara 4. Pesawat berangkat dari Malang menuju ke Halim. Lalu ke Palembang dan terakhir ke Pekanbaru.

Sementara itu, Komandan Lanud RSN Pekanbaru, Marsma TNI Andi Kustoro menyampaikan, sesuai perencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), operasi TMC akan dimulai dilaksanakan pada hari ini. Adapun personel yang terlibat jumlahnya mencapai puluhan orang.

"Personel yang dilibatkan berjumlah 60 orang, berkaitan dengan karhutla ini. Posko ada di Lanud Roesmin Nurjadin," pungkasnya.

Sementara itu, Adi Bayu Rusandi mengatakan, bahan semai garam untuk tahap awal ini jumlahnya sekitar 10 ton. Penyemaian garam di udara akan dibagi menjadi beberapa sortie. Untuk satu sortie, pesawat bisa membawa 800 kg garam.

"Kalau penyemaian kita lihat potensi pertumbuhan awannya," jelas Kepala Koordinator Lapangan Kegiatan TMC.

Disinggung soal daerah mana di Riau yang menjadi lokasi penyemaian garam, Bayu belum bisa memastikan. Nantinya, pihaknya yang turut bekerjasama dengan BMKG dan BPBD, akan melakukan pembahasan lebih lanjut.

"Nanti kita lihat potensi pertumbuhan awannya. Besok pagi baru kita lihat, malam ini kan keluar data-datanya, kita pantau terus di mana hotspot yang meningkat. Kita fokus ke lahan gambutnya paling banyak asapnya. Kita maksimalkan," imbuh Bayu.

Selain lewat skema operasi TMC, bentuk bantuan pemerintah pusat untuk mencegah dan mengatasi karhutla di Provinsi Riau, adalah dengan mengirimkan bantuan helikopter.

Total hingga saat ini ada tiga unit helikopter yang sudah berada di Riau. Heli ini selain digunakan untuk patroli udara juga digunakan untuk water bombing di lokasi kebakaran lahan yang sulit dijangkau oleh Satgas darat.