Minimalisir Kecalakaan, Pengelola Tol Permai Gelar Operasi Microsleep

Minimalisir Kecalakaan, Pengelola Tol Permai Gelar Operasi Microsleep

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Tiga minggu sudah jalan tol Pekanbaru-Dumai (Permai) dioperasionalkan, setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Selama pengoperasian tol Permai, tercatat sebanyak 9 kali terjadi kecelakaan, baik kecelakaan tunggal maupun melibatkan sejumlah kendaraan. Dari kecelakaan yang terjadi telah memakan 2 korban jiwa.

Untuk meminimalisir terjadi kecelakan akibat human error ini, pihak pengelola tol Permai Hutama Karya, bersama Satlantas Polda Riau, menggelar operasi microsleep (mengantuk). Operasi digelar pada pagi hari, pukul 02.00 dini hari hingga 05.00 WIB, Rabu (21/10/2020) di rest area 45, Jalur Ambon.

Branch Manajer Tol Permain, Indrayana, melalui koordinator tol Permai, M Fithriandi mengatakan, operasi microsleep ini untuk memastikan kondisi fisik supir, termasuk memeriksa kesehatan supir. Kemudian, bagi pengendara yang terindikasi lelah atau mengantuk diberikan kopi dan makanan ringan.


“Operasi ini adalah salah satu upaya, di mana akhir-akhir ini yang sering terjadi di jalan tol Pekanbaru-Dumai, untuk pencegahan kecelakaan yang sebagian besar diakibatkan oleh human eror. Maka kami melakukan operasi gabungan dan dari pihak kepolisian, melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan, kami melakukannya di rest area,” ujar Fithriandi, di sela-sela operasi ngantuk di Tol Permai.

Dijelaskannya, sebenarnya standar kelayakan yang lebih ditail adalah masalah ban, maupun perlengkapan kendaraan. Kejadian yang terjadi di jalan tol lebih banyak karena human eror, mengantuk, pecah ban, serta melebihi kecepatan yang telah ditetapkan yakni 80 km per jam.

“Tercatat ada sebanyak 9 kecelakaan terjadi di tol Permai, untuk memakan korban jiwa yang pertama kali itu di tanggal 17 Oktober, satu korban jiwa yang terjadi di jalan tol. Sebagian besar para driver harus istirahat sejenak, agar tidak ngantuk dan kami sediakan minum, dan makanan ringan,” ungkapnya.

“Selain itu fasilitas yang kami sediakan adanya pemeriksaan paramedik, dan tetap mengacu pada protokol kesehatan, periksa suhu badan, dan memberikan masker. Pemeriksaan oleh paramedik dari hutama karya, dan kemudian dari fisik pengendara dibantu oleh pihak kepolisian,” ungkapnya lagi.

Sementara itu, dari pihak PJR Polda Riau yang mendampingi pihak HK, Panit Tol Permai, M Pamelan mengatakan, pihaknya juga telah melakukan razia terhadap kepatuhan pengemudi di jalan tol, sesuai dengan aturan yang berlaku kecepatan 80 km per jam, dengan menggunakan speed gun serta memberikan tilang terhadap pengemudi yang menyalahi aturan.

“Untuk mengantisipasi batas kecepatan itu sudah ditentukan mereka yang melanggar batas kecepatan, kita juga sudah melakukan tindakan dengan speedgun, sudah kita lakukan untuk mengurangi batas kecepatan. Kemudian karena sering ini terjadi laka itu disinyalir di pagi hari, setiap kegiatan patroli kita titik beratkan di pagi hari, kita mulai dari selesai subuh, atau sebelum subuh,” kata Pamelan.

“Bagi pengemudi di jalan tol, setiap kita berjumpa dengan kendaraan, misalnya kita berada di jalur A nih, kendaraan di jalur B, kita lakukan membunyikan lampu serine, supaya mereka ada respon. Itukan menghilangkan ngantuk sesaat, untuk mengantisipasi agar kejadian itu tidak berulang-ulang,” katanya lagi.

Dari kondisi di lapangan operasi yang dimulai pukul 02.00 WIB-pukul 05.00 WIB. Tidak banyak kendaraan umum yang melewati tol Permai, dan setiap kendaraan yang akan masuk di kilometer 45, langsung diarahkan ke rest area, untuk mendapatkan pemeriksaan. Untuk truk dan trailer, lebih banyak berjalan di malam hari hingga subuh.

Sebagian dari pengendara ada yang tidak memakai masker dan diberikan masker. Bagi pengemudi yang merasa mengantuk, langsung turun dan istirahat sambil minum kopi dan snack yang tersedia. Kegiatan operasi ini akan terus dilakukan oleh pihak pengelola tol Permai untuk memgurangi angka kecelakaan.

Reporter: Nurmadi