Trending di Twitter, Lihat Profil dan Kutipan-kutipan Puitis Tere Liye

Trending di Twitter, Lihat Profil dan Kutipan-kutipan Puitis Tere Liye

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Nama Tere Liye sedang trending di Twitter. Penulis novel yang terkenal dengan kalimat-kalimat puitisnya itu menulis agar netizen men-share foto buku Tere Liye yang sedang dibaca.

Sudah puluhan novel dia terbitkan. Tere Liye lahir di Lahat, pada 21 Mei 1979. Berarti saat ini dia berumur 41 tahun. Jangan salah mengartikan dia sebagai kaum hawa dari namanya. Tere Liye terlahir dengan nama Darwis. Tere Liye hanyalah nama penanya.

Tere Liye terlahir dari orangtua yang berprofesi sebagai petani. Dia besar di pedalaman Sumatera kemudian melanjutkan studinya ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


Saat ini Tere Liye memiliki pekerjaan mentereng yakni sebagai akuntan. Menulis hanyalah merupakan hobinya. Untuk kehidupan pribadinya, Tere Liye telah menikah dengan Riski Amelia dan memiliki dua anak bernama Abdullah Pasai dan Faizah Azkia.

Mengenai hobinya, Tere Liye telah 'menelurkan' novel-novel terkenalnya seperti hujan, bumi, pulang, rindu, dan selena. Novel-novel sudah ada yang difilm-kan seperti Hafalan Shalat Delisa, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Ayahku (Bukan) Pembohong, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Bidadari-Bidadari Surga, dan Moga Bunda disayang Allah.

Berikut kutipan-kutipan puitis di novel Tere Liye:
1. "Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong." Novel: Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah.

2. "Kebahagiaan adalah kesetiaan. Setia atas indahnya merasa cukup. Setia atas indahnya berbagi. Setia atas indahnya ketulusan berbuat baik.." - Novel: Moga Bunda Disayang Allah.


3. "Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu." -Novel Hujan.


4. "Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman. Kita juga bisa pergi karena kebencian, kesedihan, ataupun karena harapan." -Novel Rindu.

5. "Lepaskanlah. Maka besok lusa, jika dia cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu. Hei, kisah-kisah cinta di dalam buku itu, di dongeng-dongeng cinta, atau hikayat orang tua, itu semua ada penulisnya. Tetapi kisah cinta kau, siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Tidakkah sedikit saja kau mau meyakini bahwa kisah kau pastilah yang terbaik yang dituliskan."" ? Novel Rindu.

6. "Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri." ? Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

7. "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya."" ? Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

8. "Jika kita ibaratkan, maka peradaban manusia persis seperti roda. terus berputar. Naik-turun. Mengikuti siklusnya."" -Novel Bidadari-Bidadari Surga.

9. "Ketahuilah, sumber kekuatan terbaik adalah yang sering disebut dengan tekad, kehendak. Jutaan tahun usia planet ini, ribuan tahun kehidupan tiba di dunia ini. Semua mencoba bertahan hidup. Maka kehendak yang besar bahkan lebih besar bahkan lebih kuat dibandingkan kekuatan itu sendiri." - Novel Bumi

10. "Filosofi padi, 'semakin berisi maka padi akan semakin merunduk', maknanya 'semakin kita merasa bisa maka kita harus bisa semakin merasa'." - Novel Tere Liye- Pukat.