Buruh Tani di Garut Curi Ponsel demi Anak Belajar Daring, Korbannya Malah Sedih dan Terharu

Buruh Tani di Garut Curi Ponsel demi Anak Belajar Daring, Korbannya Malah Sedih dan Terharu

RIAUMANDIRI.ID, Garut - Pria inisial A mencuri ponsel pintar milik majikannya. Buruh tani di Garut ini beralasan anaknya butuh ponsel untuk belajar secara online atau daring.

Anak korban inisial AT, menceritakan hal tersebut. Kisah bermula saat ayahnya kehilangan handphone, bulan lalu.

AT yang bekerja di Bandung penasaran dan hendak mencari keberadaan ponsel ayahnya. Dibantu seorang teman, Ahmad kemudian melacak jejak ponsel sang ayah.


"Kemarin malam ke sana (rumah pelaku). Pas saya izin masuk, di dalamnya ada suami dan tiga anaknya," ucap Ahmad saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).AT kemudian berbincang dengan pelaku. Usut punya-usut, ternyata A ini bekerja di rumah ayahnya AT.

AT kemudian menemukan telepon genggam milih ayahnya. Saat AT di rumah itu, ponsel tersebut tengah digunakan anak A yang tengah belajar. Anak itu pelajar kelas satu MTs di Kecamatan Tarogong Kidul.

"Saya kaget dan sedih, ternyata anak itu sedang menggunakan HP (handphone) bapak saya yang hilang untuk belajar daring," ucap AT.

Selepas itu, AT membawa kembali ponsel milik ayahnya. A kemudian berkunjung ke rumah ayah AT untuk meminta maaf.

"Bapak ini sudah meminta maaf dan dimaafkan," ucap AT.

Kasus pencurian ponsel ini diketahui sudah dilaporkan AT ke polisi. AT berencana mencabut laporan tersebut.

Wartawan mengkonfirmasi kepada A di rumahnya. Dia mengakui perbuatannya. A terpaksa mencuri lantaran sang anak tak bisa belajar daring lantaran tak memiliki ponsel.

"Saya khilaf. HP itu dipakai belajar karena seminggu dia ketinggalan (belajar daring). Anak saya sekolah baru masuk, MTs kelas satu," kata A.