Pengerjaan IPAL di Pekanbaru Tertunda Karena Covid-19

Pengerjaan IPAL di Pekanbaru Tertunda Karena Covid-19

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pelaksanaan sejumlah proyek pembangunan di Riau tertunda akibat pandemi Covid-19, termasuk proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru.

Kepala Satker PSPLP Provinsi Riau, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Yenni Mulyadi mengatakan proyek IPAL yang tertunda tersebut sedianya selesai tahun 2020 sesuai kontrak.

"Namun karena Covid-19 ini, pelaksanaan IPAL Kota Pekanbaru tertunda, sehingga Kementerian Keuangan ada kebijakan refocusing dan relaksasi anggaran. Jadi, ada kegiatan-kegiatan kita juga di-refocusing, termasuk proyek IPAL di Pekanbaru," katanya saat jumpa pers di Balai Prasarana Permukiman Wialayah Riau, Rabu (22/7/2020).


Dijelaskannya, kontrak awal proyek IPAL ini dari paket kegiatan tahun jamak 2018-2020, sesuai kontrak (SC) 1 dan 2 yang ditandatangani pada tanggal 1 November 2018 antara Peringkat Kinerja Penataan Lingkungan Perusahaan (PKPLP) dan pihak dari Hutama Karya dan Widya Karya. Nilai kontrak SC 1 adalah Rp203 miliar dan untuk SC 2 adalah Rp141 miliar.

Yenni menyebut, untuk melanjutkan pengerjaan proyek tersebut, pihaknya telah mengajukan realokasi anggaran dan adendum kontrak. Dengan begitu, ditargetkan bakal rampung pada 2021 mendatang.

"Karena memang anggaran dipotong untuk penanganan Covid-19 sehingga mau tak mau kontraknya harus adendum," ujarnya.

Dia menyebutkan, proyek IPAL yang akan dilanjutkan pengerjaannya yaitu berada di kawasan Sukajadi. Setelah itu akan dilanjutkan di sektor utara di Kecamatan Pekanbaru Kota, Tenayan Raya dan Kecamatan Lima Puluh.

Yenni menambahkan, semua galian dalam proyek yang sedang dikerjakan sudah terukur sesuai prosedur perizinan.

"Kalau yang di jalan kota, ada surat izin dari Pemerintah Kota dan kalau di jalan nasional ada juga izin dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN). Namun kita memang belum mulai yang di jalan nasional, masih yang di jalan ruas-ruas jalan kota. Dan pasti akan kita rekondisi sesuai dengan kondisi semula. Bahkan lebih bagus. Speknya lebih tinggi," katanya.


Reporter: Rico Mardianto