Tim Masih Lakukan Pendinginan di Lokasi Karhutla Kecamatan Bunut Pelalawan

Tim Masih Lakukan Pendinginan di Lokasi Karhutla Kecamatan Bunut Pelalawan

RIAUMANDIRI.ID, PANGKALAN KERINCI - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Ahad (28/6/2020) lalu, saat ini telah padam dan tinggal menyisakan asap tebal.

Di lokasi masih terlihat tim pemadaman darat yang terdiri dari Polri, TNI, Manggala Agni Provinsi Riau, BPBD Kabupaten Pelalawan, RPK PT Adei, RPK PT SSS dan RPK PT Arara Abadi melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air. 

Tidak itu saja, tim pemadaman darat juga dibantu empat unit pesawat Heli Super Puma milik Manggala Agni Provinsi Riau dan PT Arara Abadi yang terus melakukan water bombing dari udara.


Menurut Kepala Desa (Kades) Merbau Edi Maskor, lahan yang terbakar merupakan areal konsesi hutan tanaman industri (HTI) milik anak perusahaan Sinar Mas yakni PT Arara Abadi.

"Areal itu milik mereka. Jadi bukan milik Desa Merbau. Kita hanya terima fee akasia sebesar Rp12.500/kubik dari areal seluas 200 Ha yang ada di Desa Merbau," ujarnya.

Demikian juga yang disampaikan Menejer Operasional PT Arara Abadi Divisi Bunut dan Teluk Meranti Gono, bahwa areal yang terbakar merupakan areal konsesi HTI PT Arara Abadi. 

"Iya, areal ini milik PT Arara Abadi yang akan ditanami akasia dengan pola Tanaman Kehidupan (TnK)," ungkapnya di lokasi Karhutla Desa Merbau, Selasa (30/6).

Dijelaskannya lagi, areal yang terbakar merupakan lahan yang masih asli hutan dan semak belukar serta belum pernah dilakukan pembersihan.

"Areal yang terbakar ini berbatasan langsung dengan lahan yang telah bersih dan sudah ditanami tanaman akasia," ucapnya.

Untuk diketahui, Karhutla di Desa Merbau ini menghabiskan habitat asli hutan dan semak belukar seluas 6 hektar. Rencananya di areal ini akan dilakukan land clearing atau pembersihan lahan secara mekanis dengan memakai alat berat untuk ditanami tanaman akasia milik PT Arara Abadi.

Namun pekerjaan itu belum dilaksanakan, sudah keburu terbakar sehingga menghasilkan lahan yang telah bersih dan siap untuk ditanami.


Reporter: Anton