SELATPANJANG (HR)-Sumur MSTB 01 Lapangan Ringgit Desa Tanjung Darultakzim yang diresmikan Bupati Irwan beberapa waktu lalu menyumbang Rp3,4 miliar pertahun untuk Kepulauan Meranti dari sektor dana bagi hasil (DBH).

Untuk 2014 lalu, total DBH yang diterima daerah ini lebih kurang Rp 500 miliar. "Ini salah satu yang kita harapkan. DBH sangat berarti bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan," kata Bupati H Irwan Nasir, Rabu (1/4).

Ditambahkan Kadis Tamben Herman, melalui Kabid Energi dan Ketenagalistrikan Mufrizal, produksi Energi Mega Persada Malacca Strait SA (EMPMSSA) dari
Sumur baru dengan kode MSTB 01 sekitar 300 barel perhari. Dengan asumsi harga minyak dunia 60 dolar perbarel dan rupiah di angka 13 ribu. Maka didapat angka Rp 3,4 miliar untuk sektor DBH Migas yang akan diterima Kepulauan Meranti nantinya. "Kalau total DBH untuk 2014 lalu, kita terima sekitar Rp 500 miliar lebih. Sedangkan total lifting (penjualan) mereka mencapai 2 juta barel pertahun," ujarnya.

Lebih jauh dijelaskannya saat ini total sumur yang dimiliki oleh EMP selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Kepulauan Meranti sebanyak 180 sumur. Namun hanya 110 sumur yang masih aktif memproduksi minyak dari lima lapangan. Yakni lapangan Melibur, Kurau, Mengkapan, Kuat,  dan Selatan. "Ditambah satu lagi Lapangan Ringgit yang baru diresmikan Bupati beberapa waktu lalu terletak di Kecamatan Tebingtinggi Barat,"ungkapnya.

Diungkapkan, saat ini Meranti menduduki posisi ke lima dari volume lifting migas dari 8 kabupaten di Riau yang memiliki potensi migas. Tempat pertama Kabupaten Bengkalis dengan jumlah produksi 67 juta barel, Siak 19 juta barel, Rokan Hilir 17 juta barel, kemudian disusul Kampar, Kepulauan Meranti, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Kabupaten Pelalawan.

"Kita sangat berharap KKKS yang ada bisa menambah jumlah produksi mereka. Yakni dengan menemukan sumur baru, serta mengoptimalkan sumur lama dengan penggunaan high teknology,“ tambahnya.(ali)