Tanpa Persiapan Matang, Lockdown di India Timbulkan Kekacauan Besar

Tanpa Persiapan Matang, Lockdown di India Timbulkan Kekacauan Besar

RIAUMANDIRI.ID, New Delhi - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meminta maaf kepada kaum miskin di negeri itu. Permintaan maaf ini disampaikan setelah dirinya menuai banyak kritikan atas kebijakan lockdown yang telah menimbulkan kekacauan besar.

Kebijakan lockdown nasional selama 21 hari tersebut diterapkan untuk mengendalikan wabah virus corona. Namun keputusan ini banyak dikritik karena dianggap tanpa persiapan dan rencana yang matang.

Keputusan penerapan lockdown itu diumumkan Modi pada Selasa (24/3) lalu. Namun keputusan itu telah berdampak pada jutaan warga miskin di India. Para pekerja migran yang kelaparan dan kehilangan pekerjaan dampak virus corona, terpaksa pulang ke desa-desa asal mereka dengan berjalan kaki sejauh ratusan kilometer selama berhari-hari.


"Saya pertama-tama ingin meminta maaf dari semua warga negara saya," kata Modi dalam pidato yang disiarkan radio nasional seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (30/3/2020).

"Kaum miskin pasti akan berpikir perdana menteri seperti apa ini, yang telah menempatkan kita dalam banyak masalah," katanya, seraya mendesak masyarakat untuk memahami bahwa tidak ada pilihan lain.

"Langkah-langkah yang diambil sejauh ini akan memberikan kemenangan bagi India atas corona," imbuhnya.

Sejauh ini jumlah kasus infeksi virus corona di India telah bertambah menjadi 979 kasus pada Minggu (29/3) waktu setempat, dengan 25 kematian.

Selain menerapkan lockdwon, India juga mengucurkan stimulus hingga US$ 22,6 miliar pada 26 Maret lalu. Stimulus ini termasuk bantuan langsung tunai dan pemberian makanan kepada warga miskin.

Sebelumnya, kebijakan lockdown total Modi menuai gejolak. Aksi Panic buying terjadi di New Delhi dan Mumbai, bukan hanya mal-mal yang kosong tetapi juga pedagang kaki lima di pasar.