Pekerja Lokal di PT BAI Kepri Resah, TKA China Masih Berdatangan di Tengah Wabah Corona

Pekerja Lokal di PT BAI Kepri Resah, TKA China Masih Berdatangan di Tengah Wabah Corona

RIAUMANDIRI.ID, BINTAN – Di tengah merebaknya wabah virus corona baru atau covid-19, sejumlah perusahaan di kawasan ekonomi khusus (KEK) Galang Batang ditengarai masih ‘mengimport’ pekerja asing (TKA) dari Tiongkok, China.

Padahal edaran pemerintah sudah melarang kepada perusahaan supaya tidak lagi mendatangkan pekerja asing.

Untuk menelusuri kabar tersebut, awak media berusaha meminta keterangan kepada sejumlah pekerja dikawasan yang dikelola PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) tersebut diluar jam kerja. Sebab, tidak sembarangan orang bisa mengakses kawasan itu.


Demi keamanan dan kenyaman, para pekerja yang diwawancara meminta agar identitas mereka dirahasiakan. Hal ini bukan tanpa sebab, karena ada ‘ancaman’ dari perusahaan akan memberhentikan para pekerja yang ketahuan memberikan informasi sekecil apapun aktifitas didalam kawasan ekslusif tersebut kepada pihak luar.

“Orang (pekerja, red) pada takut lapor, takut diberhentikan (jika ketahuan perusahaan),” ujar salah satu pekerja yang minta dirahasiakan identitasnya kepada awak media seperti dilansir haluankepri.com (jaringan Haluan Media Group), Senin (23/3/2020).

Ia menuturkan, lebih dari 10 orang TKA yang dicurigai berasal dari China masuk bekerja dikawasan PT BAI. “Di mess infonya banyak yang baru-baru. Kalau di tempat kami, ada 2 orang baru kelihatan (orang baru). Sudah 1 mingguan kerjanya. Kalau operator loader baru kelihatan hari ini kerja,” ujar pekerja subcon tersebut.

Ia dan rekan-rekan pekerja lokal lainnya merasa resah kehadiran para TKA baru tersebut. Sebab, wabah virus corona terus menelan korban sebagaimana yang dilaporkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona.

Pekerja itu pun minta agar Dinas Kesehatan turun segera melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para TKA itu. Sebab, ia dan kawan-kawannya takut ada virus corona masuk melalui pekerja asal Tiongkok tersebut.

“Coba minta tolong, supaya Dinkes turun melakukan pemeriksaan. Kami takut ada virus itu dan menular ke kami. Kami kerja untuk keluarga,” ujar pria itu sembari mengingatkan kembali agar identitas dirinya dirahasiakan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bintan Indra Hidayat mengaku belum mendapatkan kabar masuknya TKA baru ke kawasan PT BAI. Ia berjanji akan menurunkan tim untuk menelusuri informasi itu.

“Kami belum dapat info dan nanti kami segera cek dan kami sudah memberikan surat edaran larangan,” ucap Indra melalui pesan singkat (WA).

Dalam surat edaran yang dilayangkan pihak Disnaker Bintan, ada 4 point penting yang harus diperhatikan perusahaan.

Pertama, perusahaan melaporkan TKA yang bekerja dilokasi proyek kepada pemerintah secara berkala, meminta agar perusahaan tidak mendatangkan TKA sementara waktu dari luar dan tidak membenarkan TKA untuk bepergian keluar daerah atau keluar negeri.

Selanjutnya, melakukan pengecekan kesehatan para TKA secara rutin dilokasi proyek dengan berkoordinasi bersama Dinkes Bintan dan meminta laporan hasil pemeriksaan. Serta segala sesuatu kebijakan yang akan diambil perusahaan menyangkut tenaga kerja agar berkoordinasi dengan Disnaker Bintan.