Tawarkan Bantuan, Eijkman Klaim Punya Labor Level 2-3 dan Alat Modern Tes Spesimen Corona

Tawarkan Bantuan, Eijkman Klaim Punya Labor Level 2-3 dan Alat Modern Tes Spesimen Corona

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Peneliti Senior Lembaga Bio Molukuler (LBM) Eijkman Institute, Herawati Sudoyo mengklaim pihaknya memiliki peralatan modern untuk tes spesimen suspect virus corona jenis baru COVID-19.

Dengan peralatan itu, Herawati menyatakan Eijkman siap membantu pemerintah meneliti tes spesimen suspect corona. Lebih lanjut, menurut Herawati tes spesimen cairan dari tenggorokan suspect virus corona bisa dilakukan di laboratorium level dua.

"Untuk tes spesimen itu bisa dilakukan di laboratorium level 2, kita punya itu dan yang terpenting kita punya bio safety laboratory level 3 untuk meneliti dan mengembangkan sel," ujarnya.


Laboratorium level 2 menangani penyakit patogenik, sementara laboratorium level 3 bisa melakukan riset terhadap virus atau bakteri karena dilengkapi fasilitas yang lebih lengkap.

Sejauh ini, tes spesimen suspect virus corona hanya dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta. Butuh waktu 1x24 jam bagi Balitbangkes untuk mengetahui hasil tes spesimen.

Monopoli tes spesimen oleh pemerintah telah mendapat sorotan. Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk kasus virus corona, Zubairi Djoerban, menyarankan pemerintah membuka lebih banyak rumah sakit untuk tes spesimen Covid-19.

Zubairi beralasan spesimen cairan tenggorokan suspect virus corona tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta. Dia khawatir ke depan Indonesia kesulitan melakukan uji tes virus corona jika tes spesimen hanya dilakukan di Balitbangkes Jakarta.

"Satu tempat [tes spesimen] itu kesulitannya Indonesia banyak sekali pulau sehingga agak terlambat nanti untuk penanganannya," kata pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Eijkman sendiri menyatakan masih menunggu koordinasi dengan pemerintah untuk menjalin kerja sama terkait tes spesimen suspect corona. Sejauh ini, kata Herawati, baru ada pembicaraan singkat dengan pemerintah untuk meneliti vaksin virus corona.

"Kami bisa membantu pemerintah karena semua alat sudah ada, tinggal tunggu pemerintah untuk kolaborasi dengan kami," katanya.

Respons Pemerintah

Terpisah, juru bicara pemerintah khusus virus corona Achmad Yurianto menyatakan, pemerintah bekerja sama dengan lembaga lain dalam menangani persebaran corona. Salah satunya termasuk Eijkman Institute yang fokus pada penemuan vaksin.

"Kerja sama dengan Eijkman tetap jalan, mereka sudah komit, fokus membangun kemungkinan bisa didapatkan vaksin," ujar Achmad di Kantor Presiden, Jakarta.

Achmad menyebut pemerintah mendukung penuh peran Eijkman dalam penemuan vaksin untuk corona. Selain dari Eijkman, kata dia, upaya penemuan vaksin itu juga dilakukan Lembaga Penyakit Tropis Univesitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

"Eijkman sudah fokus ke sana dan kami support sehingga bisa full konsentrasi bersama (lembaga) penyakit tropis dari UNAIR, mengarah mencari vaksin oke," katanya.

Eijkman adalah lembaga penelitian biologi molekuler berstatus satuan kerja di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikiti RI).

Eijkman sebelumnya mengklaim belum terlibat dalam proses deteksi corona di Indonesia. Wakil Kepala LPM Eijkman Herawati Sudoyo berharap ada kolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk mendeteksi virus tersebut.



Tags Corona