Ada yang Bilang Tanpa Sholawat, Menag Geram Khotbah Jumatnya Dipotong

Ada yang Bilang Tanpa Sholawat, Menag Geram Khotbah Jumatnya Dipotong

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan khotbah shalat Jumatnya di Masjid Istiqlal minggu lalu dipersoalkan sejumlah kalangan. Penyebabnya adalah karena video khotbahnya disebarkan dalam bentuk potongan-potongan saja.

"Saya Jumat yang lalu jadi khotib di (Masjid) Istiqlal. Disebarkanlah khotbah saya itu dipotong-potong. Ada yang mengatakan nggak ada hamdalah nya, nggak ada sholawatnya, tahu-tahu isinya, kemudian nggak ada penutupnya, nggak ada ibadahllah nya dan sebagainya," kata Menag Fachrul Razi di Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).

Fachrul mengaku awalnya tidak ingin menanggapi hal tersebut. Namun informasi tersebut semakin tersebar dan Fachrul perintahkan jajarannya untuk menyebarkan rekaman lengkapnya.


"Saya kira tadinya biasa-biasa saja. Tapi ternyata tersebar ke mana-mana. Jadi saya minta kemarin kepada pak humas dan sekjen tolong diambil yang lengkap di Masjid Istiqlal, disebarkan gitu ya," sambungnya.

Dia mengaku telah cukup sering diamanahi sebagai khatib shalat Jumat di beberapa kesempatan. Bagi Fachrul, berbicara sebagai khatib shalat Jumat merupakan salah satu cara melakukan pembinaan.

"Karena memang buat saya jadi khatib Jumat itu adalah bagian dari pembinaan saya kepada teritori, menjadi tanggung jawab saya pada saat menjadi komandan kodim, wakil panglima, dan sebagainya. Jadi jangan terpancing itu. Saya sudah minta kepada humas disebarkan," ucap Fachrul.

Fachrul berharap para pegawai Kementerian Agama yang saat ini dia pimpin tidak terprovokasi dengan isu ini. Dia mengatakan akan mencek rekaman lengkap terkait khotbah salat Jumatnya (1/11).

"Paling nggak teman-teman, wah itu orang nakal-nakal saja menjerumuskan menteri agama. Tapi nanti saya lihat dulu nanti rekamannya. Jangan-jangan yang diambil yang sudah dipotong-potong itu. Nanti kita lihat, mudah-mudahan tidak," katanya.**