Menko Polhukam: Ciri-Ciri Penembak Demonstran 21 Mei Sudah Diketahui

Menko Polhukam: Ciri-Ciri Penembak Demonstran 21 Mei Sudah Diketahui

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator idang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebut polisi sudah mengetahui ciri-ciri pelaku penembakan korban kerusuhan 21-23 Mei di Gedung Bawaslu. Menurut Mahfud, lamanya pengungkapan kasus penembakan tersebut bukan berarti tidak memiliki titik terang.

Sembilan korban tewas diketahui dengan luka tembak dengan rincian 8 korban di Jakarta sementara satu lainnya berada di Pontianak. Sedangkan satu korban di Jakarta diketahui dengan luka akibat benda tumpul.

"Bahwa ciri-ciri pelaku itu sudah diketahui. Satu dia profesional tapi pelakunya siapa tidak ketemu," ujar Mahfud di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).


Mahfud menerangkan bahwa polisi telah menyatakan bahwa peluru yang menembak korban kerusuhan 21-23 Mei itu menembus para korban. Alhasil, polisi tidak menemukan proyektil dan harus melakukan uji balistik.

"Sehingga tidak diketahui dari senjata mana, siapa yang pegang. Nggak ada proyektil termasuk yang investigasi swasta juga tidak menemukan itu kan. yang Komnas HAM," paparnya.

Aksi 21 Mei

Mahfud mengamini bila hasil investasi Komnas HAM yang menyatakan penembakan saat kerusuhan aksi 21-23 Mei merupakan orang profesional. Namun, kata dia, belum mengarah pada identitas tertentu.

"Saya tanya ke polisi tadi, 'Oh belum'. Bahwa pelakunya profesional iya. Tapi yang menemukan itu tidak menunjukkan identitas tertentu. Kalau cuma itu, ya tahu. Saya sudah tanya tadi ke Polri," papar dia.

Mahfud enggan memastikan bahwa penembakan para korban dilakukan dari jarak dekat. Ia pun berdalih bahwa Komnas HAM dalam investigasinya juga tak memastikan hal itu.

"Kan Komnas HAM juga tidak menemukan dekat atau jauh kan. hanya mengatakan profesional," papar dia.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini belum dapat memastikan apakah pemerintah akan mengakomodir usulan Komnas HAM yang ingin membentuk tim independen dalam mengungkap kematian para demonstran yang melakukan protes terhadap putusan hasil Pilpres 2019 itu.

"Saya belum menemukan usulnya, tim independen itu. Nanti kita akan ketemu dengan Komnas HAM. Nanti akan dijadwalkan. Wong Komnas HAM juga belum memberikan informasi," tandas Mahfud.**