Bupati Gelar Ramah Tamah dengan PWI Riau
TEMBILAHAN (HR)- Bupati Indragiri Hilir HM Wardan, mengadakan acara ramah taman bersama wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Riau serta wartawan Indragiri Hilir, Sabtu (21/3).
Bupati dalam sambutannya menyampaikan, asal mula berkembangnya kelapa serta menjelaskan permasalahan kelapa yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
''Melalui kesempatan ini, saya ingin menggambarkan sekilas lintas tentang perkelapaan di Inhil ini. Sejak dulu kalanya, entah kapan, tapi masyarakat Inhil memang sudh dekat dengan kelapa,'' jelas Bupati.
Dijelaskan HM Wardan, perkelapaan di Inhil ini mulai berkembang diprakasai oleh tuan guru Syech Abdurrahman Siddiq yang pertama kali membuka kebun kelapa, dimana tuan gurulah dikatakannya yang memelopori pembukaan hutan menjadi perkebunan kelapa.
''Beliau juga yang menjadi pelopor pembuatan parit dan kanal air yang terkenal dengan nama Parit Hidayat.
Dari parit ini yang dibuat beliaulah, seterusnya hingga sekarang masyarakat masih menggunakan parit sebagai transportasi membawa buah kelapa,'' tambah Wardan.
Dengan menggunakan parit, dijelaskannya lagi, kelapa-kelapa yang sudah dipanen lalu dijatuhkan ke parit itu, selanjutnya kelapa akan berjalan sendiri mengikuti arus air.
''Muara dari parit itu dibangun pintu klep, jadi petani tidak perlu lagi repot-repot mengangkut kelapa, hanya menunggu di muara parit saja. Hal inilah yang membuat Inhil memiliki ribuan parit,'' terangnya.
Selain menjelaskan asal usul adanya perkebunan, Bupati juga menjelaskan luas perkebunan di Inhil yang mencapai 4 ribu hektare.
''Dari 342 ribu luas perkebunan kelapa di Indonesia, 11,6 persen ada di Inhil. Namun sayangnya selama ini tidak terekspos, saya berharap dengan kunjungan PWI ke Inhil dapat mempublikasikan bahwa Inhil adalah pemilik perkebunan kelapa terluas di Indonesia,' 'pungkas HM Wardan. (adv/humas)