Syamsuar: Universitas Yatim untuk Memberikan Pendidikan Berkualitas

Syamsuar: Universitas Yatim untuk Memberikan Pendidikan Berkualitas

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar meletakkan batu pertama pembangunan Universitas Yatim Asean di Jalan Garuda Sakti km 12, Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kampar, Sabtu (24/8/2019). Lahan universitas seluas 100 hektar tersebut merupakan tanah wakaf dari H Hasyim Jamadi.

Syamsuar mengapresiasi pihak yang menginisiasi pembangunan universitas untuk yatim dan kaum dhuafa tersebut.

Menurut Syamsuar, selain bentuk kepedulian terhadap anak yatim, pembangunan gedung kampus tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Riau.


"Memelihara anak yatim ini adalah orang-orang yang akan mendapatkan surga. Mereka akan membantu, dari pemerintah sangat mendukung pembangunan universitas ini," kata Syamsuar.

"Kami harapkan pendirian Universitas Yatim Asean ini bisa dipercepat pembangunannya, dengan bantuan masyarakat Riau dan luar Riau, sehingga anak yatim dan kaum dhuafa berkesempatan mendapatkan pendidikan yang berkualitas," lanjut Syamsuar.

Syamsuar menjelaskan, pendidikan merupakan hak semua masyarakat. Dengan pendidikan yang berkualitas, menurutnya akan menghasilkan SDM unggul yang akan mengisi pembangunan untuk kemajuan Provinsi Riau dan Indonesia.

"Tentunya kita berharap lulusan universitas ini mampu nantinya mampu berkiprah di berbagai bidang, baik itu sebagai pegawai pemerintah, pegawai swasta, maupun berwirausaha," kata mantan Bupati Siak ini.

Dia menambahkan, dengan gerakan wakaf yang sedang digalakkan di Provinsi Riau akan menjadi perhatian orang-orang berpartisipasi sekaligus beribadah. 

"Artinya ini juga kesempatan bagaimana mengajak orang berwakaf. Momoen ini dimanfaatkan oleh wakif, orang yang menerima wakaf, untuk mengajak muslimin dan muslimat untuk berwakaf," jelas Syamsuar.

Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Menteri Agama Arab Saudi Abdul Karim bin Awadh Assulami, Ketua Yawatim Ahmad Chodiri, Presiden Forum Yawatim Asean Datok Dato Prof Dr Tengku Mahmud bin Mansor.


Reporter: Rico Mardianto