Rektor Launching Karpeg Multi Fungsi

Dosen dan Pegawai UIR Bebas Berobat di 10 Rumah Sakit

Dosen dan Pegawai UIR Bebas Berobat di 10 Rumah Sakit

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL menandatanganai kerja sama dengan 10 pimpinan rumah sakit di Kota Pekanbaru. Penandatanganan itu terkait dengan layanan kesehatan yang diberikan kepada dosen dan pegawai UIR.

''Mereka bebas berobat secara gratis di 10 rumah sakit yang sudah kerja sama dengan kita,'' kata Rektor.

Penegasan itu disampaikan Rektor usai tanda tangan MoU. Sepuluh rumah sakit tersebut adalah RS Awal Bros Panam, RS Syafira, RS Prof Tabrani, RS Zainab, RS Eria Bunda, RS Mesra, RS Ibnu Sina, RS Prima, RS PMC dan RS PBEC. Sejalan dengan MoU, Universitas Islam Riau juga meluncurkan Kartu Pegawai multi fungsi. Selain untuk berobat kartu dapat pula dimanfaatkan untuk absensi, gate masuk kampus UIR dan BPJS.


Rektor menyebutkan, kerja sama pengobatan gratis bagi dosen dan pegawai dengan rumah sakit sudah berlangsung lama. Telah dirintis oleh rektor-rektor sebelumnya. Sekarang kerja sama itu diperbaharui.

"Walau sudah ada kerja sama jangan pula kita berdoa akan memakai fasilitas rumah sakit. Sedapat mungkin kita berharap tak menggunakannya. Karena itu selalulah berdoa supaya kesehatan kita hari ke hari tidak mengalami gangguan. Tetapi karena sakit tak bisa dihindari, silakan gunakan kartu ini pada rumah sakit-rumah sakit yang kita kerjasamakan. Bapak dan ibu dapat berobat secara gratis," kata Rektor.

Rektor menyatakan, dari seluruh dosen dan pegawai UIR terdapat 56 orang yang belum memiliki kartu pegawai. Hal ini disebabkan karena mereka belum mengisi form kartu pegawai. Kepada pegawai-pegawai tersebut, ia imbau segera menyelesaikan urusan administrasi supaya mereka juga mendapat layanan kesehatan gratis di rumah sakit yang menjadi provider UIR.

''Jangan nanti saat mereka berobat ditolak oleh sistem karena namanya tak tercantum di dalam pembukaan rumah sakit. Rektorat memberi waktu kepada yang bersangkutan agar segera meregistrasi kartu kepegewaian yang sudah diterbitkan,'' tandas rektor.

Syafrinaldi mengakui, terjadi penurunan belanja kesehatan setiap tahun. Tahun 2019 hanya membayar Rp 4 miliar untuk kesehatan dosen dan pegawai. Nominal ini turun Rp 2 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6 miliar. Tahun depan diharapkan lebih turun lagi. "Mari sama-sama kita jaga kesehatan," pesan Rektor.

Usai penandatanganan nota kesepahaman, sepuluh pimpinan rumah sakit memperkenalkan sekaligus mensosialisasikan produk kesehatan yang dapat dinikmati dosen dan pegawai UIR di rumah sakit masing-masing. Di luar itu mereka juga menggelar pengecekan kesehatan secara cuma-cuma di halaman gedung rektorat.

 



Tags Kesehatan