Sejumlah Fotografer Underwater Abadikan Laut Mandeh

Sejumlah Fotografer Underwater Abadikan Laut Mandeh

Padang (HR)-Sejumlah fotografer underwater  atau bawah air yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar Mappas dipimpin Yulnofrins Napilus mengabadikan keindahan bawah air di perairan laut di Kawasan Taman Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
"Kegiatan ini dilaksanakan sejak 14 Maret hingga 18 Maret 2015 di Laut Mandeh, Kecamatan Koto XI, Tarusan Pesisir Selatan sebagai bagian dari pra-iven Mandeh Joy Sailing 2015 yang akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo," kata Yulnofrins Napilus di Pesisir Selatan, baru-baru ini.
Ia menyebutkan beberapa senior fotografer bawah laut antara lain Makarios Soekojo, penulis buku "Teknik Memotret dalam Air" yang juga "dewa" fotografer underwater Indonesia.
Fotografer itu cukup terkenal di lingkungan Asia Teng
gara, bahkan dia juga akan menjadi salah satu dewan juri Lomba Foto Underwater yang diadakan Kementerian Kelautan Perikanan( KKP) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan pada April 2015.
Selanjutnya, fotografer Arief Yudo Wibowo, pengelola Majalah SCUBA DIVER Australia edisi Indonesia, juga ikut bersama istrinya Jilmi Astina dalam kegiatan yang bertajuk "Mandeh Expedition Underwater" tersebut.
Selama ini, Arief YW dikenal sangat getol mempromosikan keindahan bawah air Indonesia. Sementara Jilmi Astina saat ini sedang mempersiapkan buku barunya tentang Direktori Lokasi Penyelaman di Indonesia, setelah beberapa waktu yang lalu baru saja meluncurkan buku "Parigi Moutong" dan "Manado Underwater".
Selanjutnya juga berpartisipasi fotografer Sofi Aida Sugiharto, seorang penyelam perempuan dengan segudang prestasi, karena foto-foto underwaternya banyak menghiasi majalah scuba internasional, dan memenangkan Lomba Foto Bawah Air yang diadakan Kementerian Pariwisata.
"Sofi menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi meramaikan ekspedisi Taman Laut Mandeh, dan membatalkan undangan untuk menyelam di Bali, setelah mendengar beberapa senior-senior ikut berpartisipasi," tambah Nofrin.
Fotografer lainnya yang ikut berpatisipasi adalah, Noldi Rumengan asal Manado, yang merupakan seorang pemandu diving di Manado dan ahli biota laut yang sengaja terbang ke Padang untuk ke Mandeh membantu ekspedisi tersebut.
Dia salah satu penyelam yang sangat aktif mengangkat wisata Bunaken hingga terkenal ke seluruh dunia seperti saat ini, tambahnya.
"Sementara, Tim Diving Proklamator Universitas Bung Hatta (UBH) Padang menurunkan enam penyelam dengan dua seniornya yaitu, Indrawadi dan Mabruri Tanjung, tiga penyelam dari tim Basarnas Sumbar, dan POSSI Sumbar.
Selanjutnya Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) Teluk Bayur, Padang, juga sediakan 10 tabung scuba untuk mendukung kegiatan ini, jelasnya.
Sementara Pemkab Pesisir Selatan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait menyediakan dua unit kapal, dua unit mobil dan penginapan di Langkisau Resort serta konsumsi.
"Lalu penginapan Marco dan pengelola Cubadak Paradiso Village juga memberikan dukungan berupa pengisian ulang tabung scuba, Marco ikut menyelam dan menunjukkan spot-spot penyelaman terbaik, namun di dua hari terakhir Marco malah memfasilitasi empat penyelam senior dengan speedboat miliknya serta menginap, untuk menghemat waktu," ujarnya.
Ia menyatakan kedatangan senior-senior fotografer underwater tersebut akan sangat membantu promosi dan pengembangan pariwisata Pesisir Selatan dan khususnya Taman Laut Mandeh yang kini sudah mulai dikenal luas hingga mancanegara. (ant/ivi)