Pemprov Riau Tetap Optimis Flyover Selesai Tepat Waktu

Pemprov Riau Tetap Optimis Flyover Selesai Tepat Waktu

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau tetap optimis pembangunan dua flyover yang berada di jalan Soekarno Hatta, simpang SKA dan Pasar Pagi Arengka akan selesai tepat waktu, sesuai dengan target dari kontraktor pada akhir 2018 mendatang. Walaupun saat ini ada keterlambatan pengiriman bahan pembangunan flyover.

Asisten II Setdaprov Riau, Masperi, mengatakan, usai peninjauan anggota DPRD Riau terhadap pembangunan dua flyover tersebut, sudah menjadi tugas dari anggota dewan menyampaikan apa yabg dilihatnya. Dan menerima penyampaian dari kontraktor yang ada di lapangan. Namun pihaknya tidak mau berandai-andai pembangunan tidak selesai telat waktu seperti apa yang disampaikan oleh Dewan.

“Itu tugas mereka menyampaikan, tapi dari Dinas PUPR masih on shedule. Jika tidak tercapai pada Desember dinas secara teknis akan melakukan perhitungan kembali,” jelas Masperi, Selasa (13/11/2018).


Dijelaskan Masperi, pihak kontraktor tidak mungkin memperlambat pengerjaan. Karena jika terjadi keterlambatan pengerjaan tidak sesuai kontrak maka akan terkena denda. Namun kontraktor bisa mengajukan penambahan hari kerja sesuai dengan klausul yang berlaku.

“Kalau tidak mencapai target kontraktor bisa kena denda, tapi ada tambahan waktu bisa menggunakan klausul itu tergantung antara PUPR dan kontraktor. Kalau memang pengakuan kontraktor tak selesai, tentu mereka siap mendapatkan denda," katanya.

Sementara itu, Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dadang Purwanto, tetap optimis pembangunan dua fly over tersebut akan selesai tepat waktu. Pihaknya terus mendorong kontraktor bekerja siang malam, walaupun dalam kondisi cuaca hujan.

“Sekarang pengerjaan tetap dilaksanakan sesuai standar. Kalau ada yabg berpendapat terlambat itu hak mereka berpendapat, yang jelas kami menekankan pengerjaan tepat waktu. Kalau kontraktor lambat kita denda, sesuai dengan aturan yang berlaku. Sampai sekarang on scedul,” kata Dadang.

Dijelaskan Dadang, untuk pengerjaan kedua flyover ada beberap kendala keterlambatan pengadaan pembangunan. Untuk flyover di simpang SKA keterlambatan alat aramko dari perusahaan Bu Kaka. Sedangkan di flyover Pasar Pagi keterlambatan pengiriman girder. 

“Sekarang barang itu sudah dalam perjalanan, keterlambatan itu sementara. Kalau untuk cuaca saya rasa tidak ada pengaruh, mereka tetap bekerja. Sesuai dengan kontrak tanggal 20 Desember selesai kontrak. Awalnya saya menargetkan 3 Desember peresmian tapi tak terkejar, di undur jadinya,” ungkap Dadang. 

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar, saat meninjau lokasi pembangunan flyover mengatakan, jika dilihat dari kondisi di lapangan, pihaknya meragukan pengerjaan proyek tersebut bisa selesai sesuai target yang ditentukan. Hal itu dikarenakan material berupa box gilder belum semuanya datang ke Pekanbaru.

"Bila dilihat dari kondisi di lapangan, kita pesimis. Tapi kita berdoa saja semoga bisa tuntas akhir tahun," ujar Asri di sela-sela kunjungan.

Untuk itu, Ketua DPD Partai Demokrat Riau itu berharap, satu bulan ke depan, rekanan harus bekerja ekstra. Tenaga kerja proyek diminta lembur menjadi tiga shift dan ditambah jumlahnya. 

Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi IV DPRD Riau lainnya, Abdul Wahid. Dia menyebutkan, box gilder untuk bentang tengah fly over  baru 14 unit yang datang dari 39 yang dibutuhkan. Untuk sisanya, kata Abdul Wahid berdasarkan informasi pihak rekanan, empat hari lagi akan datang.

"Selain itu pihak kontraktor juga sudah kehilangan waktu 12 hari dari target pekerjaan. Peralatan vital belum ada di lokasi, Dinas (PUPR Riau,red) masih optimis. Kita apresiasi itu. Namun kontraktor kejar-kejaran dengan waktu. Belum lagi curah hujan tinggi bulan November dan Desember ini," kata Abdul Wahid.


Reporter: Nurmadi