Ini Pesan Sinta Wahid kepada Sandiaga

Ini Pesan Sinta Wahid kepada Sandiaga

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Solahuddin Uno mendapat wejangan dari ibu negara Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid saat berkunjung ke rumahnya di Jalan Munawaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan.

"Saya berterima kasih sekali diberi kesempatan bersilaturahim, sowan istilahnya, nyantri sama ibu Sinta. Mendengar wejangan-wejangan beliau sabagai bagian dari keluarga besar Gus Dur generasi ketiga dari generasi KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, KH Gus Dur sekarang ada di Mbak Yenny (anak Gus Dur) dan teman-teman sebagai perekat bangsa. Sebagai bapak dan ibu keberagaman kita dan terus menjaga toleransi bangsa itu yang dititipkan kepada kami," kata Sandi, Senin, (10/9/2018).

"Dan tentunya beberapa wejangan juga agar terus bisa memberdayakan masyarakat marginal. Ibu ini masih aktif sekali keliling. Kalau orang lain mungkin buka puasa, kalau ibu sahur keliling Indonesia dengan masyarakat marjinal. Ini yang menjadi keteladanan bagi ibu yang patut jadi keteladanan bagi bangsa," tuturnya.


Bagi Sandi, pesan toleransi yang diungkapkan Sinta Wahid merupakan komitmen yang akan didorong dalam pertarungan Pilpres 2019 mendatang.

"Keberagaman itu harga mati buat kita. Toleransi itu non negotiable (tidak bisa ditawar) buat kita. Kita harus pastikan Bhineka Tunggal Ika Indonesia itu harus menjadi satu kesatuan yang rukun, damai. Sejuk itu menjadi prioritas kita delapan bulan ke depan," ungkapnya.

Sinta Wahid pun menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Sandi. Ia menilai kunjungan orang muda ke yang lebih tua haru terus dipelihara.

"Jadi sowan kepada yang tua dan yang tua-tua, ke tokoh masyarakat yang lainnya, juga tetap melakukan itu. Silaturahmi adalah kebiasaan yang memang selalu dilakukan oleh Gus Dur. Karena itu, manfaatnya banyak sekali," ungkapnya.

"Saya kira untuk menjadi pemimpin itu tidak gampang sangat berat, sangat sulit. Karena itu beliau juga mencari banyak masukan-masukan dari yang tua-tua, bagaimana caranya mengatur negara dan sebagainya agar bisa betul-betul bisa membangun masyarakat ini ke masyarakat yang sejahtera, yang rukun, damai, dan bisa tetap menjadi satu kesatuan negara republik Indonesia NKRI," tutur Sinta.
 



Tags Politik