Kehilangan Salah Satu Kaki

Edi Angkat Kayu untuk Memenuhi Kebutuhan

Edi Angkat Kayu untuk Memenuhi Kebutuhan

Edi L (49), warga RT 01 RW 01, Kampung Suak Merambai, Kecamatan Bungaraya menderita cacat fisik. Bagian kaki sebelah kirinya  hilang karena tertimpa pohon.

"Pekerjaan saya setiap hari mencari kayu bakar Bang, kayu-kayu tersebut saya angkat dengan bahu saya. Walaupun kaki saya tak punya, tapi Alhamdulilah saya masih kuat dan bisa mengangkat kayu tersebut sampai ke rumah. Saya jual per mobil L300-nya sekitar Rp160 ribu," ujar Edi L, Senin (9/3).

Lanjut Edi mengatakan, bahwa dirinya tinggal di Kampung Suak Merambai pada tahun 1991, dan dirinya karena tergolong keluarga tidak mampu, sehingga mendapatkan bantuan Rumah Layak Huni (RLH) dari Pemda Siak. Pekerjaannya sebagai tukang mencari kayu sudah ditekuninya puluhan tahun yang lalu hingga sekarang. Setelah kecelakaan hingga kakinya putus pun, pekerjaannya tetap mencari kayu juga.

"Kaki saya bisa putus seperti ini karena waktu itu saya menebang kayu. Kayu yang saya tebang tersebut ambruk dan menghantam kaki hingga kaki saya putus. Walaupun kaki saya tidak ada, saya mau tak mau  harus bekerja kasar, salah satunya ya cari kayu bakar inilah," tuturnya. Ditambahkannya, memotivasi dirinya untuk selalu semangat dalam bekerja adalah anak-anaknya.

"Saya punya 2 anak, dan mereka semua masih sekolah dan butuh biaya yang tinggi. Sehingga saya harus lebih keras lagi dalam bekerja. Selain itu saya punya prinsip walaupun saya orang tak punya, saya harus bisa menyekolahkan anak saya ke yang lebih tinggi lagi. Agar mereka tidak sengsara seperti ayahnya ini," ungkapnya penuh semangat.

Ketika ia mengalami cacat fisik, banyak warga yang menyarankan  agar ia mengemis di pasar. Namun dirinya teguh pendirian dan tidak mau melakukan hal itu. Justru dengan kekurangannya, ia menunjukkan semangat yang tak mau kalah dengan orang yang normal.

Sementara itu Sopiyan, Ketua BPD Kampung Suak Merambai mengatakan, dirinya sangat salut pada Edi yang tekun dan memiliki semangat hidup tinggi. Meski kekurangan, ia tetap semangat dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan mencari kayu bakar.

"Yang saya tak menyangka, dengan kondisi kaki satu dan tongkatnya, ia sanggup melakukan pekerjaan yang tak sepantasnya ia lakukan, seperti mencari kayu dan  mengangkat kayu bakar tersebut untuk dikumpulkan dan dijual. Kita sebagai orang yang diberikan kelengkapan lahir batin seperti ini sangat teraspirasi olehnya. Mudah-mudahan Edi bisa diberikan kekuatan dalam menjalani hidupnya dan bisa terus berkarya dan usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," ungkapnya.***