Dihadiri Sekdaprov Riau

Dukung Visi Misi Riau, RSUD Petala Bumi Canangkan SIMPONI

Dukung Visi Misi Riau, RSUD Petala Bumi Canangkan SIMPONI

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Untuk mendukung Visi Misi Provinsi Riau terkait dalam peningkatan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Petala Bumi melakukan pencanangan Sistem Informasi Rujukan PONEK Terintegrasi (SIMPONI), Jumat (29/6/2018).  

Kegiatan pencanangan yang ditaja di RSUD Petala Bumi ini, dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, H Ahmah Hijazi yang didampingi Direktur Utama (Dirut) RSUD Petala Bumi Dr Selvana Estherlita, MKes. Hadir pada acara ini Asisten I Setdaprov Ahmah Syah Harrofie, kepala Dinas Kesehatan Riau, kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, para kepala Puskesmas se-Kota Pekanbaru dan Kampar serta undangan lainnya.

Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi dalam sambutannya berharap, pencanangan SIMPONI ini mampu memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat, baik secara percepatan maupun kecepatan dalam PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif). 


Dengan demikian, kata Sekdaprov, penerapan sistem ini akan mampu mengurangi kematian ibu dan anak.

Sementara itu, Dirut RSUD Petala Bumi Dr Selvana Estherlita, MKes, dalam paparannya terkait pelaksanaan SIMPONI tersebut menjelaskan, SIMPONI merupakan sistem yang dibangun oleh RSUD Petala Bumi untuk meningkatkan PONEK atau pelayanan kegawatdaruratan pada ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir di RSUD Petala Bumi.

Dirut RSUD Petala Bumi Selvana Estherlita, saat memaparkan tentang SIMPONI.

Dalam sistem ini, kata Selvana, RS harus dapat menangani kasus rujukan yang tidak mampu ditangani oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer, seperti Puskesmas, klinik pratama dan praktek bidan mandiri.

Sistem ini, katanya, juga untuk mendukung Visi Misi Riau yakni meningkatkan pelayanan kesehatan. "Untuk mendukung Visi Misi Riau itu, RSUD Petala Bumi mempunyai salah satu misi yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau," ujar Selvana. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, SIMPONI ini dilaksanakan juga berdasarkan Renstra Kemenkes 2015-2019, yakni Program Indonesia Sehat, terkait penguatan pelayanan kesehatan dengan optimalisasi pelayanan rujukan, peningkatan mutu.

Tujuan jangka panjang SIMPONI ini, kata Selvana, untuk meningkatkan kualitas pelayanan PONEK di RS sehingga angka kepuasan masyarakat meningkat. Dengan meningkatnya kualitas pelayanan RS, diharapkan akan terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi didampingi Asisten I Setdaprov Ahmad Syah Harrofie dan Dirut RUSD Petala Bumi Selvana Estherlita.

Implementasi SIMPONI ini, jelasnya, memberikan manfaat yang besar bagi RSDU Petala Bumi, di antaranya, akan meningkatkan kinerja RSUD dalam hal meningkatkan kualitas PONEK, kualitas pelayanan publik meningkat, sehingga visi dan misi rumah sakit tercapai, dan indikator kinerja utama RSUD Petala Bumi yang ditetapkan Pemprov Riau yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IPM), akan meningkat.

Sedangkan manfaat bagi masyarakat dengan terbangunnya SIMPONI tersebut, papar Selvana, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kedaruratan ibu hamil, bayi baru lahir, akan mendapat pertolongan dengan cepat di tempat rujukan. 

"Sebab, kondisi pasien telah dikomunikasikan secara online, ada notifikasi dari perujuk, sehingga di tempat yang dirujuk dapat segera mengkonfirmasi kesiapan menerima pasien. Dengan kondisi penanganan yang cepat maka penanganan kasus ibu hamil dan bayi baru lahir emergency dapat terlaksana sebaik mungkin dan akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi," paparnya.

Tidak hanya bagi masyarakat dan RSUD Petala Bumi, SIMPONI juga bermanfaat bagi stakeholder (PONED, Puskesmas dan faskes. 

"SIMPONI akan membantu puskesmas dalam menangani masalah kedagawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir, karena keterbatasan sarana prasarana di PONED dan juga keterbatasan sumber daya kesehatan di puskesmas," ujarnya.

RSUD Petala Bumi sendiri, ujar Selvana, sudah menjadi RS PONEK sejak tahun 2015, sudah memiliki sarana, prasarana, fasilitas sesuai standar RS PONEK, dan juga telah memiliki SDM sesuai standar. "Namun pemanfaatan pelayanan belum maksimal oleh masyarakat," pungkas Selvana. (rls/ral)