Ini Strategi Jerman Lawan Swedia

Ini Strategi Jerman Lawan Swedia

RIAUMANDIRI.CO, SOCHI - Pelatih Jerman Joachim Loew menegaskan tidak akan mengubah gaya bermain timnya saat menghadapi Swedia pada laga kedua Grup F Piala Dunia 2018, Ahad (24/6/2018) dini hari WIB. Jerman memulai Piala Dunia 2018 dengan hasil yang tidak memuaskan. Masih menggunakan gaya bermain menyerang seperti Piala Dunia 2014 lalu, Jerman kalah 0-1 dari Mesiko pada laga pertama. 

"Tidak, pemain kami masih kelas dunia, kenapa harus mempertanyakan segalanya setelah satu pertandingan," kata Loew, seperti dilansir dari situs resmi FIFA, Sabtu (23/6/2018).

Ia mengatakan hasil analisis pertandingan menunjukkan timnya tidak harus mengubah pendekatan bermain. Ia memperkirakan Swedia kemungkina akan turun dengan lima pemain bertahan.


"Tapi kami terbiasa menghadapi lawan yang defensif dan kami telah menunjukkan kami mampu melakukannya pada kualifikasi," kata Loew, seperti dilansir dari situs resmi FIFA, Sabtu (23/6/2018). 

Jerman tampil memukau dalam kualifikasi Piala Dunia zona Eropa tahun lalu. Mereka memenangkan sepuluh pertandingan kualifikasi. Sebagai juara bertahan Loew banyak memanggil pemain-pemain yang menjuarai Piala Dunia 2014 lalu. 

Loew menerapkan gaya bermain menyerang yang sukses membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 dan semi-finalis Piala Eropa 2016. Kesuksesan tersebut berlanjut di kualifikasi Piala Dunia tahun lalu. 

Loew yakin pemain-pemain Jerman masih yang terbaik di dunia dan menyerang masih sebagai gaya yang paling bagus. Yang dibutuhkan Jerman saat ini, menurut dia, hanya keseimbangan yang benar. 

Swedia memiliki langkah yang lebih ringan menuju laga ini. Mereka berhasil menang pada laga perdana mereka di Rusia dengan mengalahkan Korea Selatan 1-0, pekan lalu. Pelatih Swedia Janne Andersson mengatakan timnya sangat bersemangat dan menantikan pertandingan melawan Jerman. 

"Kami harap mendapatkan hasil yang bagus, ini kesempatan yang fantastis untuk bisa melaju dari babak grup (menghadapi Jerman) pada laga kedua," kata Andersson. 


Sumber    : Republika