Calon Lain Masih Berdebat, Arsyadjuliandi Rachman Launching Penguatan Mulok Budaya Melayu 25 Juni

Calon Lain Masih Berdebat, Arsyadjuliandi Rachman Launching Penguatan Mulok Budaya Melayu 25 Juni

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ada yang menarik saat sesi tanya jawab debat kandidat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau di Hotel Labersa, Kampar, Riau, Jumat (22/6/2018) malam.

Saat tanya jawab antara paslon nomor urut 3 Firdaus-Rusli dengan paslon nomor 2 Lukman Edy-Hardianto keduanya sibuk membahas soal muatan lokal (mulok) budaya Melayu.

Padahal pada 25 Juni besok Arsyadjuliandi Rachman yang juga calon gubernur Riau nomor urut 4 akan me-launching pencanangan penguatan mulok bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy.


Lukman Edy dan Firdaus mendebatkan soal sertifikasi guru pengajar muatan lokal budaya Melayu Riau. Keduanya sama membahas bagaimana eloknya kebijakan yang harus diambil jika terpilih kelak soal guru mulok yang sulit mendapatkan tambahan penghasilan melalui sertifikasi.

Padahal Pemprov Riau telah melakukan koordinasi dengan Mendikbud soal sertifikasi guru mulok budaya Melayu. Hasilnya Mendikbud telah menyetujui dan mempersilahkan Pemprov Riau melanjutkan penerapan mulok. Karena sudah ada aturan baru, bagi guru yang mengajar wajib 8 jam sudah mendapat sertifikasi. 

Suyatno menyuapkan kue ulang tahunnya ke-61 kepada Andi Rachman, usai debat kandidat putaran kedua.

Sebelumnya, Plt Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim mengatakan kalau Pemprov Riau sudah siap menerapkan pencanangan penguatan mulok budaya Melayu di Riau pada 25 Juni 2018.

"Kita sudah siap. Insya Allah 25 Juni 2018 akan mencanangkan penguatan muatan lokal budaya Melayu di Provinsi Riau, yang akan di-launching Gubernur Riau dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, Jumat (22/6/2018).

Karena itu, Plt Gubernur Riau meminta stokeholder terkait untuk mematangkan semua persiapan launching. Karena dia ingin pencanangan penguatan mulok budaya Melayu di Riau bersejarah.

"Kita sudah mulai, sambil berjalan kita perbaiki kalau ada kekurangan.Jangan samakan kita dengan Jogyakarta dan Bandung, karena mereka sudah mulai duluan mencanangkan mulok. Kalau ada kekurangan kita perbaiki," tukasnya. (rls)