Sektor Migas Terus Menurun, Firdaus-Rusli Siap Genjot Sektor Perikanan Topang Ekonomi Riau

Sektor Migas Terus Menurun, Firdaus-Rusli Siap Genjot Sektor Perikanan Topang Ekonomi Riau

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Produksi minyak yang selama ini menjadi salah satu penopang keuangan daerah terus menurun. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Riau harus terus mencari sumber pemasukan alternatif pemasukan yang dapat diandalkan. Salah satu sektor yang potensial adalah perikanan.

Menurut Calon Gubernur Riau nomor urut 3, Dr Firdaus MT, sektor perikanan harus mendapat perhatian ekstra untuk dikembangkan. "Allah sudah menganugerahkan Riau sumber daya laut yang melimpah, maka sangat disayangkan kalau kita tidak dapat memaksimalkan potensi itu untuk kesejahteraan masyarakat Riau," kata Firdaus, Selasa (22/5/2018) di Pekanbaru.

Karena itulah, lanjutnya, salah satu program strategis yang sudah dirancang oleh Firdaus-Rusli adalah meningkatkan produksi perikanan laut dan darat. Ia meyakini, dengan perencanaan yang baik dan pelaksanaan yang serius, Riau bisa kembali meraih kejayaan masa lalu sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di tanah air.


Firdaus mengaku dalam perjalanannya ke sejumlah kawasan pesisir Riau, ia telah menghimpun berbagai masalah yang masih membelit sektor perikanan di Riau. "Masalah-masalah itu telah kita inventarisir untuk nantinya kita carikan solusinya yang dituangkan dalam bentuk program kerja," jelasnya.

Setakat ini, Firdaus sudah mencanangkan beragam program unggulan di sektor perikanan. Yang paling strategis yaitu menyiapkan bantuan alat dan kapal penangkap ikan. Menurutnya, tujuan dari program tersebut untuk meningkatkan produksi atau hasil tangkapan sehingga taraf hidup nelayan bisa lebih baik dari sekarang.

Selama ini, nelayan kecil, kata dia, sering kalah bersaing karena keterbatasan sarana. "Saya tidak akan membiarkan nelayan turun ke laut meninggalkan anak-istri namun kemudian hanya pulang membawa beberapa ekor ikan saja,” ujarnya.

Firdaus juga mendapat keluhan  soal tingginya ongkos operasional nelayan yang membuat mereka tidak mendapat keuntungan besar. Belum lagi, tidak sedikit nelayan yang terjerat utang oleh rentenir. " Ke depan hal ini dapat diatasi dengan memberdayakan BUMDes dan koperasi yang mengedepankan manfaat bagi para nelayan," ujarnya.

Selain itu,  Firdaus mengungkapkan akan terus mengembangkan konsep minapolitan di sejumlah daerah. "Konsep minapolitan ini adalah pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan yang berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan," ujarnya.

Berkaitan dengan pengembangkan konsep minapolitan tersebut, Firdaus memandang perlu dilakukannya pelatihan kepada para pelaku pengolohan hasil perikanan di wilayah setempat. ''Berbekal dengan pengetahuan tersebut, kami berharap pelaku atau pengusaha olahan ikan segar di  Riau mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas,'' ujarnya.

Selain perikanan laut, potensi perikanan air tawar juga masih dapat ditingkatkan lagi. Menurut Firdaus selama ini salah satu daerah penghasil ikan air tawar terbesar adalah Kabupaten Kampar. 

"Selain Kampar, daerah lain sebenarnya juga punya potensi yang sangat besar, apalagi sejumlah daerah di Riau memiliki sungai besar  seperti Indragiri dan Rokan. Ini tentunya akan menjadi perhatian kita dan akan kita garap lebih serius lagi jika nanti kita dipercaya menjadi kepala daerah," kata Firdaus. (rls)