Kunker ke Kampar, Menteri Desa PDTT: 70 Desa Tertinggal di Kampar Akan Hilang

Kunker ke Kampar, Menteri Desa PDTT: 70 Desa Tertinggal di Kampar Akan Hilang
RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kampar di Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung, Rabu (25/4/2018). Ikut mendampingi Menteri Desa PDTT, Dirjen PPMD Taufik Majid dan Direktur PMD M Fahri.
 
Kedatangan Menteri Desa PDTT dan rombongan disambut oleh Bupati Kampar Azis Zaenal, didampingi Wakil Catur Sugeng Susanto, Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto, Dandim 031/KPR Letkol Inf Beni Setiyanto, Danyon 132 BS Salo Letkol Inf Aidil Amin, SP serta ribuan masyarakat Tapung.
 
Menteri Desa PDTT dan rombongan meninjau sistem pembangunan parit. Dilanjutkan melihat stand BUMDes, industri teknologi tepat guna, posyandu serta stand pasar murah kerja sama Kementerian PDTT, Bulog dan BRI Cabang Bangkinang. Pasar murah ini menyediakan 3000 paket sembako.
 
Saat berdialog dengan masyarakat, Menteri Eko menyampaikan bahwa terkait 70 desa tertinggal di Kampar, ia sudah membahasnya dengan Bupati Kampar. Dia menyebut akan membuat suatu program yang menyentuh 70 desa tertinggal. 
"Dengan program yang bagus, kita yakin 70 desa tertinggal di Kampar akan hilang," ujarnya.
 
Menurut Eko, etos kerja dan antusias masyarakat Kampar untuk maju cukup tinggi. "Kita sudah lihat langsung bagaimana antusias masyarakat sangat besar, terutama masyarakat transmingransi sendiri yang pendapatannya saya lihat sudah di atas rata-rata Rp5 juta per bulan dari hasil kebun sawit," ujarnya.
 
Menurut Eko, dengan bekal etos kerja yang tinggi, akan mendorong percepatan pembangunan di desa. "Mari kita bersama-sama majukan desa kita," ajaknya.
 
Terkait dengan kegiatan pembangunan di desa dengan sistem swakelola menurut Eko itu sebenarnya sangat simpel. "Kalau bikin proyek jangan pakai kontraktor. Bikin proyek dikerjakan sendiri, direncanakan oleh desa dan dikerjakan oleh masyarakat desa dengan menggunakan sebanyak mungkin material yang ada di desa sehingga uang bisa berputar di desa," terang Eko.
 
Sementara itu Bupati Kampar Azis Zaenal menegaskan bahwa perhatian pemerintah daerah untuk pembangunan di desa sangat besar. "Buktinya anggaran percepatan pembangunan desa sudah ditambah di APBD Kampar, misalnya untuk koperasi dan pasar, sehinnga desa nantinya benar-benar bisa mandiri," ujarnya.
 
Dengan demikian 70 desa tertinggal yang ada saat ini, pada 2019 tidak ada lagi. "Dengan kata lain walaupun tidak  hilang setidaknya desa tertinggal di Kampar berkurang," ujar Azis.
 
Menurut Azis, percepatan pembangunan desa ini tidak ada kendala berarti. "Kalau dulu mungkin programnya beda, sekarang kita buat program baru yang membuat masyarakat tertarik seperti indusrti-industri kecil. Contoh sekarang ada suatu produk, tetapi dalam menjual produk itu susah atau pemasarannya susah," ujar Azis.
 
Untuk pasar dari produk-produk dari industri kecil ini juga menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah. "Untuk itu pasar yang utama, kita tidak mau di Kampar ada desa-desa terpencil lagi atau ditinggalkan, ini kita samaratakan dalam pembangunan," terang Azis. 
 
 
Reporter: Herman Jhoni
Editor: Rico Mardianto