Dokter Vonis Kena Kelainan Jantung

Balita Nurul Aisyah Butuh Uluran Tangan

Balita Nurul Aisyah Butuh Uluran Tangan

Mahyuddin (66) tampak gelisah. Raut wajahnya pun tampak murung. Pria yang akrab disapa Pak Udin ini berharap ada dermawan yang mau membantu pengobatan anaknya anaknya Nurul Aisyah (1,8) yang tergolek lemah karena menderita kelainan jantung atau jantung bocor.

 ''Macam manalah tidak bingung. Dokter sudah menyerah untuk mengobati anak saya. Satu-satunya jalan lagi, anak saya harus dioperasi di salah satu rumah sakit di Jakarta.

 Kemana saya mencari biaya karena cukup banyak pak, makan saja kami sudah kesulitan,'' keluhnya saat ditemui Kedai RW Bernas Muslim, Rabu (4/3).

Dia mengatakan sudah tinggal di Pangkalan Kerinci sejak tahun 1991 lalu. Selama ini, kurang lebih 1 tahun biaya pengobatan anak keempatnya dari istri Suhaili (33) sudah dijamin Pemkab Pelalawan melalui program Jaskesda.

''Sejak berobat ke puskesmas hingga RSUD Selasih dan RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru memang tak pakai biaya. Itu memang saya syukuri, tapi untuk makan sambil nunggu anak sakit saya sudah sangat kepayahan. Kalau dulu sempat narik becak, tapi sudah terjual.

Jadi sekarang sudah tak menentulah,'' tuturnya.

Diutarakan Udin, saat ini, anaknya Nurul Aisyah yang berusia 1 tahun 8 bulan itu hanya tergolek lemah.

"Sempat di ICU RSUD Arifin Achmad selama dua pekan, tapi kondisinya tak berubah. Sekarang dibawa ke rumah, apalagi dokter sudah nyerah. Paling dua hari sekali cek ke RSUD Selasih,'' katanya.

Nurul Aisyah lanjut dia, sekitar usia enam bulan sering sakit-sakitan. Lama kelamaan bagian dada sebelah kirinya mulai membengkak dan kulit tubuhnya pun berwarna kekuning kuningan.

 ''Sebenarnya sangat tak sampai melihat kondisinya terbaring lemah begitu. Makan tak mau dan pertumbuhan badannya sangat terganggu, tapi bagaimanalah,'' ucap Udin pasrah.

Terkait rujukan ke Jakarta sebut Udin memang dirinya sangat berharap. Berharap anaknya bisa dioperasi dan sembuh kembali.
''Ya dibilang rumah sakit Pekanbaru biayanya memang ditanggung pemerintah (Jamkesda). Tapi, ongkos pesawat dan biaya makan selama di Jakarta tidak ada. Jadi bagaimanalah,'' harapnya.

Namun Udin tak putus harapan. Ia berharap Pemkab Pelalawan atau para dermawan membuka hati membantu keluarganya yang dalam kesulitan.
''Sebenarnya saya sudah cukup terima kasih Pemkab Pelalawan sudah membantu biaya berobat selama ini.

 Tapi, saya berharap bantuan lagi agar saya bisa membawa anak saya ke Jakarta untuk berobat ke sana. Kalau ada donatur pun sangat saya tunggu,'' harapnya.

Terpisah, Sekdakab Pelalawan HT Mukhlis mengatakan, kalau biaya untuk perobatan pasien memang ditanggung program Pelalawan Sehat, melalui Jamkesda.

''Cuma kalau biaya untuk orangtuanya yang ingin mendampingi anaknya berobat, semisal operasi di Jakarta tak ada,'' jawabnya.

Namun Sekda tetap memberikan solusi melalui Bagian Kesra Setkab Pelalawan.

''Coba saja ke Bagian Kesra apakah ada solusi untuk dana seperti ini. Kalau ada tentunya akan kita bantu dan akan dipermudah prosedurnya,'' kata Mukhlis.

Sementara itu Kadiskes Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo yang dihubungi terpisah membenarkan Pemkab Pelalawan akan membantu perobatan pasien pemegang kartu Jamkesda.

''Ya, sampai ke Jakarta pun biaya berobat pasiennya ditanggung. Masalahnya, cuma biaya untuk keluarga kita tak punya,'' jelasnya.****