Harga Cabai Turun

Riau Deflasi 0,64 Persen

Riau Deflasi 0,64 Persen

PEKANBARU (HR)- Penurunan harga cabai di Riau, berdampak pada kondisi ekonomi Riau yang tercatat deflasi sebesar 0,64 persen. Tingkat penurunan harga tersebut, lebih tinggi dibandingkan secara nasional. Namun jika dilihat dari 23 kota di Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukit Tinggi.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad dalam ekspos inflasi bulanan di Kantor BPS Riau, Senin (2/3).

"Secara nasional penurunan harga cabai penyebab terjadinya deflasi. Sedangkan dari 23 kota di Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi yakni sebesar 2,35 persen," ujar Mawardi.

Dijelaskannya, deflasi yang terjadi di Riau dipantau dari 3 kota di Riau, yakni Pekanbaru dengan deflasi 0,60 persen, Dumai sebesar 0,68 persen dan Tembilahan sebesar 0,95 persen. "Deflasi ini terjadi selama Februari karena dipicu dengan penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yakni kelompok transportasi dan makanan. Ini berdasarkan pantauan yang dilakukan BPS Riau, di tiga daerah yakni Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan," terang Mawardi.

Menurutnya, penurunan yang terjadi pada kelompok makanan sebesar 1,58 persen. Selain mengalami deflasi ada beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yakni terjadi pada lima kelompok pengeluaran yakni makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,77 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,33 persen, kesehatan sebesar 0,28 persen, sandang sebesar 0,18 persen dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.

Kenaikan ini disebabkan karena terjadinya deflasi sebesar 1,51 persen, yang terjadi dibeberapa kelompok pengeluaran yakni konsumsi rumah tangga sebesar 3,55 persen, bahan makanan sebesar 2,84 persen dan kelompok pendidikan turun sebesar 0,13 persen.(nie)