Mendikbud Serahkan Sertifikat WBTB Nasional, Sijobang Buwong Gasiong Turut Ditampilkan

Mendikbud Serahkan Sertifikat WBTB Nasional, Sijobang Buwong Gasiong Turut Ditampilkan
RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Hadirnya Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada penyerahan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional, di Gedung Kesenian, Jakarta, diapresiasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendi.
 
"Komitmen dan kepedulian kepala daerah yang telah menjaga warisan budaya di daerah masing-masing menjadi penting. Kepedulian memajukan kebudayaan mengedapan jati diri bangsa menjadi bangsa yang besar dan tidak goyang menghadapi cobaan," ujar Menteri, saat menyampaikan sambutan penyerahan sertifikat WBTB kepada 25 Provinsi se Indonesia, Rabu (4/10) malam.
 
Dikatakan Mendikbud, undang-undang pemajuan Kebudayan telah disahkan, setelah menunggu selama 72 Indonesia Merdeka. Ia berharap kerjasama antara Pemerintah pusat mencari khasana budaya, angkat kembali sebagai warisan yang tak ternilai.
 
"Setelah menunggu 72 tahun merdeka, kita sangat bersukur dan sudah ditunggu lebih dari 15 tahun untuk disahkan. Dengan ini akan bisa memicu menginspirasi, mengambangkan dan mempromosikan kekayaan khasana kebudayaan benda dan tak benda. Terlalu mahal jika tidak dimanfaatkan dengan baik," kata Mentri.
 
Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, usai menerima sertifikat dari  Mendikbud mengatakan, sertifikat yabg diterima oleh Pemerintah Provinsi Riau ini, dalam rangka untuk mencari pengakuan terhadap warisan budaya tak benda yang dimilik Riau.
 
"Sertifikat ini juga Sekaligus memperkuat kita dalam mencapai visi Riau 2020 yang menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan melayu Asia Tenggara. Yang lain sudah kita tunjukkan dengan peningkatan SDM terhadap warisan tak benda," kata Gubri, yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Yoserizal Zein.
 
"Pengakuan ini berarti Riau memang daerah yang mempunya potensi,  bahwa Riau sebagai Provinsi kebudyaan melayu. Pengakuan yang lain benda sedang mengusulkan. Selain itu untuk pendidikan di Riau, sudah dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan mengenai kurikulum kebudyaan melayu dan perda tentang muatan lokal," tambah Gubri.
 
Dikatakan Gubri, selain 11 WBTB Riau yang telah disahkan, masih ada WBTB Riau yang diusulkan namun di tangguhkan pengesahannya, dan tahun depan akan di proses. "Sebagian dari yang diusulkan ada yang tak lolos, itu kuliner. Jadi tahun depan baru di proses," ungkap Gubri.
 
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga senang dengan tampilnya salah satu WBTB Riau yang mendapatkan pengakuan. Sijobang "Buwong Gasiong", dari Kabupaten Kampar, yanh dibawakan langsung oleh putra asli Kampar, dengan berbahasa Ocu Kampar.
 
"Penampilan "Buwong Gasiong" tadi banyak yang tertawa. Walaupun ada beberapa kata-kata yang tidak dimengerti, tapi dengan gerakannya membuat semua tertawa," kata Gubri sambil tertawa kecil.
 
Terpisah, Direktur jendral Kebudayaan Hilmar Farid, mengatakan, tahun 2017 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan sebanyan 150 WBTB se Indonesia. Dan sampai saat ini telah ada sebanyak 594 WBTB Riau yang telah mendapatkan sertifikasi.
 
"Ini langkah kongkrit perlindungan dari Budaya Nusantara. Dengan kehadiran Gubernur untuk terus mengembangkan warisan budaya. Dan sesegara mungkin dimasukkan ke dalam dunia pendidikan, bisa di ajarkan dan diperkenalkan," kata Dirjen Kebudayaan.
 
Ke 11 WBTB Riau yang masuk sebagai WBTB Nasional, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, yakni, Tunjuk ajar Melayu  karya Almarhum Tenas Efendi, Sijobang "Buwong Gasiong", Silat, Zapin Api, Zapin Meskom, Manongkah, Perahu Beganduang Kuansing, Batobo, Rumah Lontiok, Selembayung Riau dan Onduo.
 
Sementara itu, pada acara penyerahan sertifikat WBTB Nasional, yang dimulai pukul 20.00 WIB, di tampilkan beberapa WBTB yang telah disahkan, di antaranya dari Yogyakarta, Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Banten, DKI Jakarta dan Riau.
 
Pada acara tersebut juga dihadiri Gubernur dan wakil Gubernur, diantaranya, Gubernur Riau, Gubernur Bengkulu, Gubernur Sumsel, Sulawesi Baray, Gorontalo, dan Yogyakarta. Sedangkam Wakil Gubernur dihadiri Wagub Sumatra Utara dan Aceh.(nur/adv)
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 05 Oktober 2017
 
Editor: Nandra F Piliang