Menteri ESDM Pastikan Jaringan Listrik di Riau Rampung Akhir Tahun 2017

Menteri ESDM Pastikan Jaringan Listrik di Riau Rampung Akhir Tahun 2017

PEKANBARU, RIAUMANDIRI.co - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, memastikan, pada akhir tahun 2017, pemerintah akan menyelesaikan pembangunan jaringan listrik hingga 100 persen di seluruh desa di Riau.

Rencana itu juga berlaku untuk Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Hingga saat ini, masih ada sekitar 30 persen desa di pulau itu yang belum dialiri listrik. Saat ini, jumlah warga pulau itu sebanyak 12 ribu orang.

Sesuai jadwal, seharusnya Menteri Jonan didampingi Gubri Arsyadjuliandi Rachman dan anggota DPR RI dapil Riau Jon Erizal, mendarat di Pulau Rupat setelah berangkat dari Pekanbaru dengan menggunakan helikopter.

Namun rencana pendaratan gagal, karena tidak ada lokasi pendaratan yang dinilai aman. Sedangkan lokasi pendaratan yang telah disiapkan sebelumnya, jadi terganggu setelah kawasan itu dilanda hujan.

"Kita sudah mendarat nih cuma karena itu bekas hujan, udah mencoba tapi takut amblas. Naik lagi cari lokasi tapi seftinya juga tidak baik jadi cuma muter saja di Pulau Rupat. Tapi komitmennya Rupat itu kira-kira ada 12 ribu KK, 9 ribu KK itu sudah ada layanan listriknya, nah ini kita tinga tarik kabel saja untuk memenuhi 3000 KK yang belum dialiri listrik," ujar Jonan, Rabu (30/8/2017), di ruang VIP Bandara SSK II Pekanbaru.

Menurut mantan Mentri Perhubungan ini, kabel yang akan ditarik untuk mengaliri listrik ke Pulau Rupat tersebut berasal dari gardu induk yang ada di Dumai. Kurang lebih 40 Km baik tegangan tinggi dan tegangan rendah, untuk memenuhi 3000 KK yang belum teraliri listrik.

"Kapan selesainya, yah Insya Allah sebelum akhir tahun ini selesai. Ini listriknya di ambil gardu induknya di Dumai, pasang kabel laut ini sudah ada. Tinggal jaringan tegangan tinggi ran rendah untuk dipasang di rumah-rumah. Itu kapasitasnya mencapai 4,8 Mw, yah nanti nanti kalau tambah 6 ribu jadi 6 Mw lah," ungkap Jonan.

Selain melengkapi jaringan 100 persen listrik di seluruh wilayah Pulau Rupat, pemerintah pusat juga menyiapkan pembangunan sumur bor. Dimana sumur ini sangat dinanti-nantikan masyarakat yang ada di pulau rupat yang selama ini hanya mengandalkan air hujan sebagai air bersih.

"Dan kita juga akan buatkan satu sumur bor untuk air bersih. Yah mungkin kapasitas 600 meter kubik lah. Saya kira cukup untuk air minum masyarakat," jelansya.

Sementara itu, anggota DPR RI asal Riau, Jon Erizal, menjelaskan, sebagai wakil rakyat Riau di pusat, perlu ikut membantu pemerintah daerah, Provinsi dan Kabupaten Kota, dalam menyelesaikan pembangunan di daerah. Dan dijadwalkan pagi ini akan menuju Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis.

"Kita akan berupaya terus membantu Gubernur, Bupati dan Walikota, bagaimana perhatian di pusat itu semakin meningkat di Provinsi Riau. Ada hal-hal yang menjadi perhatian pemerintah pusat, yakni membangun daerah-daerah perbatasan dari luar negri," ujar Jon Erizal.

Politisi PAN ini, menjelaskan, daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti, Rupat dengan Melaka, Bengkalis dengan Moa, Meranti dengan Johor, selanjutnya Rokan Hilir dengan Malaysia bagian utara.

Dan kehadiran Menteri ESDM ke Riau tepatnya di Pulau Rupat Bengkalis ini, untuk melihat kondisi listrik yang belum 100 persen diperuntukkan bagi masyarakat Rupat yang berbatasan langsung dengan Melaka.

"Kenapa Menteri ESDM hadir dan kenapa kita ajak kesana, agar bisa melihat, listrik disana juga sebagai daerah yang dalam tanda petik sebelumnya banyak mensuport kepentingan APBN, mestinya harus mendapatkan perhatian juga," ungkap Jon Erizal.

"Dari penjelasan PLN itu sudah tercover 60-70 persen, secara umum  ini cukup tinggal 30 persen lagi. Tapi yang menjadi masalah di seberang kita ada negri tetangga yang terang menerang. Nah kalau nanti masuk isu-isu yang masuk ke kelompok yang 30 persen ini masyarakat kita menjadi resah," tambahnya.

Ditegaskan Jon Erizal, yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau tahun lalu, bahwa, sebagai negara kesatuan Republik Indonesia, yang sudah menjadi harga mati masyarakat Indonesia tidak terganggu dengan adanya perbedaan.

"Makanya kita minta kepada Mentri tolong yang 30 persen ini disapu bersih, kan tinggal sedikit lagi. Dan selanjutnya, hal yang paling menarik itu pulau Bengkalis saya juga lahir di Bengkalis. Itu kebutuhan air sejak saya SD sampai SMP itu dari air hujan, sekarang sudah PDAM. Nah Rupat juga sama tergantung dengan air hujan. Nah oleh karen itu juga hadir Dirjen air dan tanah, Insya Allah akan dibangunkan sumber air," tegasnya.

Untuk percepatan pembangunan infrastruktur listrik dan pengadaan air bersih di Pulau Rupat tersebut, Mentri juga meminta agar target pada tahun 2019 bisa di percepat. Agar masyarakat bisa merasakan juga percepatan pembangunan di daerah.

"Dari diskusi kita sebelumnya dengan Mentri, kabel-kabel transmisi dari Kepulauan Sumatra, misalnya dari Dumai, dari Pakning, ke pulau-pulau yang ada di Riau. Dan Insya Allah, target mereka 2019 sudah jadi. 2018 sudah mulai baik dari ke Pulau Bengkalis, Tebing Tinggi, pulau Rangsang dan seterusnya, termasuk Selat Panjang," jelasnya lagi.

Untuk diketahui masyarakat di Pulau Rupat yang telah mendapatkan aliran listrik sebanyak 9.696 KK yang tersebar di 24 desa di dua kecamatan. Infrastruktur jaringan panjang tegangan menengah 178,2 km, kemudian jaringan rendahnya 135 km. Dan beban puncak mencapai 4,8 mw, dengan menggunakan kabel laut 6,5 km.

Untuk diketahui Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama anggota DPR RI Jon Erizal, tiba di Pekanbaru Selasa (29/8/2017) malam, pukul 21.00 WIB. Dan disambut oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Dan pada pagi harinya, Rabu (30/8) berangkat menuju Pulau Rupat dengan menggunakan heli. Namun sayang kondisi untuk pendaratan heli di Rupat tidak memungkinkan setelah diguyur hujan.

Beberapa kegiatan Menteri terpaksa batal dilaksanakan, seperti meninjau desa yang akan dialiri listrik dan berdialog langsung dengan masyarakat. Kegiatan Menteri dilanjutkan dengan mengadakan rapat bersama Pemprov Riau, dan pihak PLN di VIP Lancang Kuning, Bandara SSK II Pekanbaru. (nur)