Puisi: Dodoi Si Dodoi ~ Dantje S Moeis

Puisi: Dodoi Si Dodoi ~ Dantje S Moeis
Dodoi Si Dodoi
  
debu bus tinggal di hati emakmu
tak mampu menghapus bayang wajah pergi 
siapa lagi menyeka luka-duka emakmu
airmata gerah peluh gerah
lambai tanganmu jadi gerah di segala arah
pangkal laut dan ujung jalan mana melarikanmu 
kini kau ada di bayang selalu
di pinggan nasi, di cangkir kaléng, di loténg
di mana mata tua ini menatap
tak cukup dan takkan cukup 
lebuh jadi pasar danau jadi bukit kau dalam cermin
musik seniman tonil dan para gipsy
syair pengelana di pipa nadimu 
engkau pergi siapa lagi menyeka luka-duka emakmu
rumah lama kita kini ‘bertenda biru'
Hayatun… jadi Tunce
Milah… jadi Mélly
Ébot… jadi Betty
Udin… jadi Dino 
Menggenggam belati di tangan kiri
Botol arak ditangan kanan
mereka sepanjang malam berjoget di sana 
kedu'an belakang rumah, kini rumah kita
itulah khabar nak kusampaikan
hanya lewat sungai airmata 
hanya lewat angin panas 
semakin tenggelam bubuk jauh kau pergi 
siapa lagi menyeka luka-duka emakmu
terbang ke langit menyelam laut
tak secarik berita di mana? mu…
hingga telungkup-aup aku
dan orang-orang mengantarku emakmu
ke pelantar sampai. 
 
(Februari.2011)
 
 
 
Sajak di Ranjang Pelukis Penyair
 
Lalu… kupatahkan péna
Tumpahkan dawat ‘nyenggah...
Kertas jadi cemani
Legam tak terbaca
 
Tadi…
Sambil lalu aku membacamu
Melukis sajak
Di ranjang-ranjang baru
Buai berahi
Buahkan ngilu-ngilu rindu
 
Tadi sambil lalu aku membacamu
Urat hasrat mati-lalu
Di ranjang itu-itu
Aku malu dan aku membacamu
Ah… ngilu-ngilu rindu
 
(Maret.2017)
 
DANTJE S MOEIS, lahir di Rengat-Riau 12 April 1952. Menjadi seniman dengan sekaligus menekuni dua percabangan seni. Senirupa dan sastra (prosa/puisi) walau sekali-sekali ada juga menulis artikel/esai budaya. Karya-karya tulisnya dimuat di berbagai media cetak (halaman budaya koran dan majalah) serta dalam bentuk buku.  Kumpulan cerita pendeknya yang pernah diterbitkan berjudul "Semah Japura Laut" (Pusaka Riau/IKAPI) dan terbaru "Dia di Luan Sampan" (kerjasama dengan PemKab Inhu 2016) di samping juga pernah terbit karya bersama Cerpen, Puisi dan esai secara berkala oleh Yayasan Sagang dan beberapa lembaga penerbitan lainnya. Saat ini, pengajar pada STSR (Sekolah Tinggi Seni Riau) AKMR (Akademi Kesenian Melayu Riau) dan Redaktur senior Majalah Budaya "Sagang".