Pilih-Pilih Pasangan Pilgubri Ala Lukman Edy, Naksir Achmad Ditaksir Syamsuar

Pilih-Pilih Pasangan Pilgubri Ala Lukman Edy, Naksir Achmad Ditaksir Syamsuar
RENGAT, RIAUMANDIRI.co - Bakal Calon Gubernur Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy menegaskan, jika dirinya dapat berpasangan dengan mantan Bupati Rohul Achmad, maka yakin kemenangan akan diraihnya.
 
Pernyataan tersebut disampaikan Lukman Edy (LE), Minggu (21/8) malam, saat berada di Rengat menuju Tembilahan. "Kalau dengan Achmad, saya menang," tegasnya ketika diwawancarai.
 
Dijelaskan, keyakinannya tersebut berdasarkan fakta di lapangan. Dari beberapa hasil lembaga survei, dirinya bersama Achmad selalu berada di posisi atas, baik untuk survei gubernur maupun untuk wakil gubernur. Namun, dirinya menyatakan bahwa ia akan tetap menjadi orang nomor satu (calon Gubri) dan Achmad pada posisi wakil.
 
Dikatakan juga, saat ini satu-satunya calon gubernur Riau yang sudah pasti partainya, baru dirinya bersama PKB dengan 6 kursi di DPRD Riau. Ini berarti LE Ttinggal mencari tujuh kursi lagi, dan jika Achmad mendapatkan Demokrat dengan 9 kursi, tentunya sudah cukup untuk menjadi pasangan calon, karena untuk maju membutuhkan 13 kursi (20 persen).
 
Anggota DPR RI dari Dapil Riau II ini mengakui, bahwa dirinya juga sudah menjalin komunikasi dengan para petinggi Demokrat di jajaran DPP, termasuk dengan ketua Bapilu Demokrat, Ibas Yudhoyono. "Tinggal pembicaraan lebih lanjut saja dengan mereka untuk kepastian," jelasnya.
 
Namun, bakal calon Gubri dengan Jargon AKU LE ini menyatakan, bahwa dirinya juga sudah melakukan pembicaraan dengan calon lain untuk bisa mendampingi dirinya pada Pilgubri mendatang. Di antara partai yang sudah didekati LE adalah, PPP dengan mengajukan Rusli Efendi untuk wakil, PDIP bersama Suyatno, dan PAN dengan mengajukan Syamsurizal.
 
Sementara dengan Gerindra, dirinya inginkan Eddy Tanjung tapi belum ada pembicaraan dengan yang bersangkutan, apalagi Gerindra tidak membuka penjaringan namun untuk tingkat pusat sudah ada pembicaraan.
 
LE juga mengaku pernah diminta oleh Syamsuar untuk menjadi wakil, namun sampai saat ini hal itu tidak mungkin, mengingat Syamsuar juga belum memiliki perahu, terlebih secara survei dirinya selalu di atas Syamsuar. Ini membuat dirinya tidak mungkin berada pada posisi wakil.
 
LE juga mengungkapkan dirinya memiliki Strong Voter atau militan sebanyak 78 persen. Inilah yang diyakini tim LE yang akhirnya sulit mengubah hasil survei tersebut. Dari survei itu, dirinya mendapatkan 15 persen dibanding calon lainnya, maka hasil tersebut maksimal hanya akan berubah pada posisi 14 persen saja, karena memang pemilih setia tersebut tidak akan mengalihkan suaranya.
 
Mantan menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) pada zaman pemerintahan SBY ini menyatakan, meskipun sebelumnya dirinya pernah kalah pada Pilgubri, namun menurutnya pada Pilgubri sebelumnya ada penggelembungan suara hingga 300 ribu suara. Namun pada Pilgubri mendatang hal itu tidak akan terjadi karena sudah diatur seluruhnya pada UU Pemilu terbaru, salah satunya wajib penggunaan KTP elektronik.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 22 Agustus 2017
 
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang