Ratusan Sopir Go-Jek Ngamuk, Delapan Unit Taxi KOPSI Rusak Parah

Ratusan Sopir Go-Jek Ngamuk, Delapan Unit Taxi KOPSI Rusak Parah
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Ratusan pengendara angkutan sewa online jenis Go-Jek mengamuk di persimpangan Mal SKA, Minggu (20/8/2017). Aksi tersebut merupakan bentuk balasan dari mereka yang membela rekan kerjanya yang diduga dipukul oknum taxi konvensional pada petang tadi.
 
"Iya ngerilah tadi pokoknya di sini. Ratusan pengendara Go-Jek ngamuk mencari sopir- sopir taxi konvensional yang telah memukul temannya. Semua Taxi yang parkir di sini dirusak, bahkan seorang sopirnya juga dihajar sampai masuk ke dalam parit. Tapi sekarang sudah diamankan polisi," kata Dino, saksi mata yang ditemui riaumandiri.co di lokasi.
 
Pantauan di lokasi hingga malam hari suasana terlihat masih mencekam, ratusan pengemudi Taxi konvensional tampak berjaga- jaga mengantisipasi aksi susulan. Sekitar delapan unit Taxi dari Koperasi Pengemudi Taksi (KOPSI) tampak rusak parah mulai dari kaca depan dan belakang pecah, bahkan bodi taxi juga terlihat peyot dihantam benda keras sebagai bentuk kekesalan dari driver Go-Jek.
 
Wakil ketua Kopsi Yusra, di lokasi menjelaskan, sangat menyesalkan kejadian penyerangan yang dilakukan pengemudi Go-Jek tersebut. Bahkan dia juga mengaku heran mengapa pengemudi Go-Jek yang melakukan aksi sweeping terhadap anggotanya, sedangkan kalau dilihat dari aksi pertikaian yang terjadi petang tadi bukanlah antara pengemudi Go-Jek dengan sopir taxi, tapi antara Taxi online dengan oknum taxi konvensional.
 
"Saya sangat sesalkan keributan ini, sebenarnya pertikaian petang tadi itu antara sopir taxi online dengan oknum taxi konvensional, tapi mengapa kok sopir Go-Jek yang melakukan aksi sweeping. Sebenarnya kami tidak masalah taxi- taxi online itu cari makan di sini itu sah- sah saja tapi harus pakai izinlah. Kami ini cari makan di sini resmi, punya KIR, punya izin dan lain sebagainya. Seharusnya Taxi online juga harus begitu, jangan mau seenaknya saja," kata Yusra.
 
Dijelaskannya, selain izin, taxi online juga diminta harus menyesuaikan tarif bukan rendah dari yang ditetapkan taxi konvensional, bukan malah menetapkan tarif separuh harga atau bahkan sampai menggratiskannya. Atas kejadian itu, kata Yusra, pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa besok di kantor walikota.
 
"Yang kami permasalahkan adalah taxi Online, kok malah Go-Jek yang menyerang kami, jadi seakan- akan ini sudah ada yang memprovokatori alasannya karena mereka satu group. Yang jelas aksi penyerangan ini terjadi karena kejadian tadi sore buntut dari dipukulnya sopir taxi online," jelas Yusra.
 
Sampai berita ini diterbitkan, suasana di persimpangan Mal SKA masih terlihat ramai dipenuhi para sopir Taxi konvensional. Setiap sudut jalan juga dijaga ketat pihak kepolisian guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan.
 
Baca selangkapnya di Koran Haluan Riau edisi 21 Agustus 2017
 
Reporter: Suherman
Editor: Nandra F Piliang