Warga Mengeluh tak Tersentuh Infrastruktur

Warga Mengeluh tak Tersentuh Infrastruktur

BENGKALIS (HR)-Warga Kebun Kapas, Kelurahan Rimbasekampung RT/RW 05/02 yang bersebelahan dengan Kelurahan Bengkalis Kota mengeluhkan kondisi jembatan anak Sungai Bengkalis, di Jalan Cikmas Ayu. Jembatan kayu yang dibangun sejak tahun 2003 ini, kondisinya memprihatinkan, belum ada perbaikan apalagi peningkatan.

Menurut warga setempat, Umar Awang (56), akibat jembatan kayu yang telah rusak tersebut, warga harus memutar lebih kurang 1 kilometer bila ada urusan dengan tetangga sebelah.

"Sungai itu lebarnya sekitar 4 meter, kalau dilintasi sepeda motor sudah tidak bisa lagi, kecuali dengan jalan kaki, tapi harus hati hati sebab jembatan itu sudah hampir ambruk. Usulan sudah dimasukkan oleh RT setempat, tapi hingga kini belum juga dapat diproses," tuturnya, Kamis (26/2).

Dipaparkan Umar Awang, sejak jembatan ini rusak 4 tahun terakhir, sangat menyulitkan warga untuk komunikasi dengan para tetangga sebelah.

"Kebun Kapas ini kan masih wilayah perkotaan, masa jembatan yang tidak seberapa anggarannya sampai saat ini belum juga dibangun, sebab itu saya mewakili warga mengharap pada Pemda Bengkalis untuk segera membangun jembatan tersebut, karena memang sangat dibutuhkan warga," tutup Umar berharap.
 
Kondisi serupa, juga dikeluhkan warga Jalan Perjuangan, Desa Wonosari. Meski tidak jauh dari pusat kota kabupaten,  jalan asal penghubung ke Dusun Kelapasari, Desa Pendekik sepanjang sekitar 1 kilometer ini tidak tersentuh pembangunan kendati telah berumur sekitar 30 tahun.

Pantauan di lapangan, jembatan penghubung ke jalan Perjuangan dari Jalan Utama Wonosari Barat dan sudah dipasang plang nama denganmegah itu, hanya menggunakan bruti-bruti dan papan. Badan jalan dengan lebar sekitar 5 meter itu, sedikitpun tak ada tanda-tanda bekas mencicipi pembangunan.

Berbeda dengan Badan Jalan Perjuangan dari arah Dusun Kelapasari, menuju Wonosari Barat, Pemerintah Desa Pendekik memanfaatkan anggaran Inbup PPIP membangun badan Jalan Perjuangan dengan semenisasi sepanjang 100 meter.

“Kami yang tinggal di sini heran, 30 tahun jalan ini sudah ada, kok sama sekali tak ada pembangunan. Beda dengan jalan-jalan lain. Timbus-timbus pun tidak ada, sedangkan kalau dari Kelapasari dibangun walaupun sedikit bisa dengan dana dari desa. Tapi jalan ini tidakjuga dibangun-bangun,'' ujar Bik Yem, salah seorang warga Jalan Perjuangan.

Ditambahkan Bik Yem, yang foto-foto jalan ini rasanya sudah banyak mas. Tapi ya begini-begini saja. Kalau dibangun jalan kan bisa maju mas di sini, gak seperti ini. Ada yang mau buat rumah gak jadi, lihat jalan yang seperti ini.

Warga setempat berharap, agar badan jalan yang sudah lama itu segera dibangun, sehingga ke depan mempercepat kemajuan kawasan tersebut.

“Yang penting segera dibangun, mau dana desa atau dari mana saja. Empat tahun lalu jalan ini juga pernah diusulkan, tapi ya masih tetap seperti ini juga. Ntah apa masalahnya pun gak jelas, kenapa sampai sekarang jalan ini tak dibangun-bangun,” timpal Izan, juga terpaksa mengurungkan niat membangun rumah karena jalan tak kunjung dibangun. (adv/humas)