KOPI LIBERIKA MERANTI

Janjikan Potensi Investasi Masa Depan

Janjikan Potensi Investasi Masa Depan

RANGSANG PESISIR (HR)- Setelah sagu, kini tanaman kopi juga menjadi salah satu potensi investasi perkebunan di Kepulauan Meranti.

Kurangnya produksi para petani sedangkan permintaannya cukup tinggi jadi peluang bagi para investor untuk berinvestasi.

Jenis kopi yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia yang rata-rata berjenis arabika dan robusta, kopi yang ada di Kepulauan Meranti berjenis liberika.

"Kopinya saja yang tidak ada. Berapa pun kita jual pasti rebutan mereka (pengepul, red)" kata Kimin, (60), salah seorang petani kopi jenis Liberika dari Desa Kedaburapat Kecamatan Rangsang Pesisir, Rabu (25/2).

Ia mengaku saat ini ia masih kekurangan dalam meningkatkan produksi karena keterbatasan lahan dan tenaga. Pria paruh baya ini bersama istrinya hanya mampu mengelola setengah hektar lahan saja untuk berkebun kopi. "Sebenarnya kalau punya modal, berkebun kopi jenis ini cukup menjanjikan karena pasarnya jelas," tutur Kimin.

Di tingkat pengumpul para petani kopi seperti Kimin menjual kopi yang baru dipanen dengan harga Rp 3.200 perkilogram.

Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir menuturkan, pemerintah kabupaten melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan akan melakukan pengembangan kopi jenis liberika karena cukup bernilai ekonomis.

"Satu hektare lahan kopi Liberika ini bisa menghasilkan Rp 9 juta perbulannya," ungkap Irwan.
Kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat ini memiliki rasa pahit yang khas sangat diminati oleh pasar hingga pasar luar negeri.

Ditambah dengan kompetitor yang masih sedikit, tentunya menjadi peluang emas bagi para investor untuk memproduksi dan memasarkan kopi Meranti ini.

"Antusiasme pasar sangat tinggi, kompetitor masih sedikit. Investasi ini pasti untung," sebut bupati Irwan. (jos)