Wajib Dipromosikan ke Daerah Lain

Miliki Kualitas Tinggi, Beras Penyalai Harus Mampu Kuasai Pasar

Miliki Kualitas Tinggi, Beras Penyalai Harus Mampu Kuasai Pasar
Pangkalan Kerinci (RIAUMANDIRI.co) - Memasuki pekan kedua bulan ini tepatnya pada tanggal 8 Mei lalu, merupakan hari bersejarah bagi Pemkab Pelalawan khususnya Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura yang sudah berani memasarkan produk unggulan Petani asal kecamatan Kuala Kampar yakni Beras Penyalai. Hasil panen warga Kuala Kampar yang selama ini dijual bebas, disinyalir sebelumnya sempat memenuhi permintaan pasar di wilayah provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
 
Dengan adanya informasi terkait peredaran beras asli Kecamatan Kuala Kampar kabupaten Pelalawan yang memenuhi permintaan pasar di Kepri dan bahkan ada isu yang beredar bahwa beras Penyalai dikemas dengan kemasan yang d klaim hasil panen petani salah satu daerah di Kepri, maka Pemkab Pelalawan mencoba melakukan upaya pengelolaan secara serius mulai dari upaya mengontrol kebiasaan petani setempat agar mengikuti cara cocok tanam secara modern yang diterapkan oleh Dinas terkait.
 
Serta merangsang petani setempat agar menerapkan pola cocok tanam memakai sistem irigasi dan meminta petani memakai bibit padi unggul hasil pemurnian dengan varietas lokal yang semuanya untuk meningkatkan hasil panen padi yang maksimal dengan rentan usia panen yang lebih cepat dari sebelumnya hingga memperoleh hasil sesuai harapan.
 
Untuk mewujudkan itu, seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan, Pahlefi, menyebutkan, dia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Peretanian Kabupaten Pelalawan mengaku sempat kualahan dan bersabar. Sebab disisi lain dirinya diminta oleh Bupati untuk dapat meningkatkan hasil panen petani padi dengan pola tanam modern, sedangkan masyarakat saat itu masih juga tetap bertahan dengan sistem konvensional dan tidak mau mengikuti kemauan dari tim penyuluh.
 
Namun, dengan kesabaran serta melakukan pendekatan secara persuasif, akhirnya pihak Dinas Pertanian saat itu berhasil mempengaruhi petani setempat agar beralih cara bercocok tanam dari konvensional ke modern.
 
"Saat itu kita akui cukup sulit untuk merubah maindset petani di sana, tapi Alhamdulillah kerja keras dan kesabaran kita membuahkan hasil karena mereka para petani di Kuala Kampar bisa paham dan mau mengikuti arahan dari kita, sebab untuk menjadikan itu memakan waktu yang cukup lama sebab selain kita mencoba merubah polapikir petani disana kita juga melakukan upaya pemurnian untuk padi lokal kita agar menjadi benih unggul seperti saat ini, karena jelas tujuan kita untuk memaksimalkan hasil panen padi petani yang memiliki kualitas tinggi serta usia panen lebih singkat dari benih yang belum dimurnikan." kata Pahlefi yang mengaku kalau dirinya saat itu oleh Bupati ditarget harus mampu meningkatkan hasil panen padi petani Kuala Kampar. 
 
Setelah berhasil mengelola petani Kuala Kampar dengan pola cocok tanam seperti yang diminta oleh Distan, pemerintah langsung memberikan motifasi kepada petani setempat dengan menggelontorkan sejumlah anggaran untuk pembangunan infrastruktur petani di Kuala Kampar, seperti membangun irigasi, Jalan Usaha Tani yang bisa dilalui oleh kendaraan roda tiga yang tujuannya untuk memudahkan petani mengangkut hasil panen.
 
Pemberian bantuan sejumlah mesin pertanian yang memudahkan dan mempercepat kerja petani dalam mengolah sawah mereka. Hal ini seluruhnya sudah terealisasi dan alhamdulillah hasilnya sudah dibuktikan dengan meningkatnya hasil panen petani Kuala Kampar setelah menerapkan pola tanam modern, artinya tanggung jawab Kadis Pahlefi dianggap berhasil karena telah mampu meningkatkan hasil panen padi warga secara maksimal.
 
Seiring berjalan nya waktu, dan adanya pergantian sejumlah nama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten kota se Indonesia termasuk Pelalawan Dinas Pertanian yang berubah nama menjadi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultural dan Pahlefi yang di percaya oleh Bupati menduduki jabatan tersebut maka tugas menangani masalah pemasaran beras penyalai dari hasil panen yang melimpah diserahkan kepada beliau untuk proses pemasarannya.
 
Dan untuk pengenalan serta awal dimulai nya proses pemasarannya sudah di lakukan pada 8 Mei lalu yang launchingnya dibuka langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris di Kota Pangkalan Kerinci dan dihadiri oleh seluruh camat dan ketua kelompok tani dan undangan lainya.
 
Disampaikan Pahlefi saat launching pemasaran Beras Penyalai saat itu dirinya mengatakan bahwa hasil panen beras Penyalai saat ini merupakan hasil pemurnian yang dinyatakan jenis varietas unggul yang sudah dilepas melalui penetapan Metri Pertanian yakni 2 Varietas Cekau Pelalawan dan Karya Pelalawan yang dilakukan pemurniannya sejak tahun 2012 lalu sedangkan tiga varietas lainnya yakni Mendol Pelalawan, Bono Pelalawan dan Inpara Pelalawan pada tahun 2017 hasil persilangannya sampai saat ini masih tahap pengembangan produksi benihnyadan tahun depan baru bisa dinikmati hasil berasnya.
 
"Insya Allah mungkin untuk Priode panen Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017 ini lebih dari 5000 hektar lahan pertanian produktif persawahan di Kabupaten Pelalawan akan menghasilkan sedikitnya 13.800 Ton beras dengan berbagai varietas diantaranya Beras Cekau, Karya dan Batang Piaman yang sudah dilaunching pemasarannya sekarang," kata Pahlefi.
 
Dan sekarang pihaknya saat ini sedang berupaya memperkenalkan produk beras asli Pelalawan yang diberinama Beras Penyalai tersebut ke seluruh masyarakat Pelalawan dan masyarakat Riau pada Umumnya, selain itu juga Pahlefi mengatakan bahwa bagi masyarakat yang ingin menjadi agen atau ingin membeli serta membantu pemasaran beras asli Pelalawan ini bisa datang ke Gerai penjualan yang terletak di tepi jalan lintas timur pasar baru kota Pangkalan Kerinci.
 
"Kita akan berupaya maksimal untuk proses pemasarannya, sebab kita optimis beras kita akan menguasai pasar di daerah kita sebab selain berkualitas, untuk harga jual beras kita juga bersaing dengan produk ternama yang dijual di pasaran, saya yakin dan optimis kalau kita sudah mengantongi lisensi bahwa beras kita beras organik tanpa pupuk kimia dan telah lulus uji dari badan penguji, beras kita bakal dicari masyarakat dan menguasai pasar nantinya dan kita sekarang sedang mengurus itu," jelas Pahlefi Optimis dan mengaku kalau satok beras Penyalai selalu tersedia stoknya.
 
Akui Kesulitan Distan Merubah Maindset Petani Padi Kuala Kampar
 
Bupati Pelalawan HM Harris juga tidak menampik kesulitan Dinas untuk merubah mainseat petani guna meningkatkan produktifitas hasil panen merekadengan hasil yang berkualitas namun dengan usia panen yang relatif lebih cepat dari sebelumnya.
 
“Upaya lainnya, meningkatkan kualitas benih lokal menjadi benih unggul dari varietas lokal serta melakukan penyuluhan kepada petani agar melakukan perubahan pola tanam dari yang biasanya, itu kita akui sangat sulit sebab hal yang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka harus kita ruba dengan cara kita yang belum tentu tau hasilnya," terang Bupati
 
Diungkapkannya, setelah dilakukan pengkajian dan evaluasi terungkap jika selama ini kecenderungan para petani padi di Kuala Kampar memiliki kelemahan dalam mengolah sawahnya yang luasnya sangat tidak sebanding dengan kemampuan. Kondisi ini juga dipersulit dengan minimnya permodalan.
 
“Untuk mengubah kebiasaan masyarakat petani di Kuala Kampar, maka diterapkan juga turun benih dan penanaman serentak. Dengan begitu, apa yang diharapkan nantinya bisa sesuai dengan keinginan baik itu yakni kualitas dan kuantitas padinya bisa meningkat,” ujarnya.
 
Diakui Bupati Harris, tidak mudah bagi masyarakat petani di Kuala Kampar untuk mengikuti program yang telah dibuat pemerintah. Sebab, menurut petani lokal kebiasaan yang sudah dilakukan selama ini telah dianggap benar.“Sehingganya tidak ada niat bagi mereka untuk merubah pola cocok tanam sesuai anjuran dari pemerintah,” ucapnya.
 
Sambungnya, sebagai upaya untuk penyeragaman kegiatan turun sawah Dinas Pertanian telah menerapkan pola tanam serempak mulai dari turun benih sampai penanaman serentak kepada semua petani padi di Kuala Kampar.“Tujuannya selain untuk menyamakan tanam padi serentak dan juga untuk menghindari terjadinya penyerangan hama,” tandas Bupati Harris.
 
Bupati Pelalawan HM Harris Ajak Masyarakat Konsumsi Beras Lokal
 
Pada Kesempatan peresmian gerai Beras Penyalai di Pasar Baru Pangkalan Kerinci, Senin (8/5) lalu Bupati Pelalawan HM Harris menyarankan kepada warga Pelalawan untuk mengkonsumsi hasil panen padi petani Kuala Kampar yang saat ini berasnya sudah di jual di pasaran.
 
hal ini disampaikan beliau saat acara Peluncuran gerai Beras Penyalai yang terletak di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sekaligus pembukaan pasar tani yang menjual beras yang diproduksi dari Kuala Kampar. Beras asal Kecamatan Kuala Kampar ini akan dijual bebas di pasaran. Peresmian dihadiri instansi vertikal seperti perwakilan Badan Urusan Logistik (Bulog), BPPT, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pelalawan.
 
Dalam sambutannya, Bupati Harris menyebutkan Beras Penyalai merupakan andalan Pelalawan yang dihasilkan dari lumbung padi di desa-desa di Penyalai. Ada beberapa jenis beras yang diproduksi yakni beras cekau, beras karya, beras mendol, beras inpara, dan aneka beras lainnya."Mari kita mulai gerakan konsumsi beras lokal. Karena ini hasil pertanian kita sendiri dari bumi kita sendiri," ungkap Harris.
 
Harris menyatakan gerakan konsumsi beras lokal ini merupakan bagian dari salah satu dari tujuh progra strategis yang dijalankan Pemda Pelalawan yakni Pelalawan Makmur. Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani dalam rangka mewujudkan Pelalawan Makmur menuju Pelalawan Emas.(advertorial)
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 23 Mei 2017
 
Editor: Nandra F Piliang
Bahan: Pendi