Ketua Dekranasda Provinsi Riau Akui Pesona Hasil Kerajinan Inhil

Ketua Dekranasda Provinsi Riau Akui Pesona Hasil Kerajinan Inhil
TEMBILAHAN (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Riau, Hj. Sisilita Arsyadjuliandi, mengunjungi Sekretariat Dekranasda Kabupaten Indragiri Hilir di Jalan M. Boya Tembilahan, Senin (1/5).
 
Dalam kunjungannya, Sisilita didampingi oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Hj Zulaikhah Wardan para pengurus Dekranasda Kabupaten Inhil. 
 
Saat itu, Hj. Sisilita Arsyadjuliandi tidak bisa menepis pesona barang kerajinan yang ada di Dekranasda Inhil. Ia mengatakan Inhil merupakan salah satu Dekranasda terbaik yang ada di Provinsi Riau. Ia sangat mengagumi kerajinan anyaman pandan khas Inhil.
 
"Terutama anyaman pandannya Insya Allah kita tingkatkan lagi. Yang paling penting promosinya", katanya. 
 
Ia juga memberikan apresiasi dan support kepada Dekranasda Inhil untuk terus mengembangkan kerajinan-kerajinan yang dimiliki Inhil. "Yang penting terus semangat, kalau bisa pengrajinnya ditambah, dan dibuat juga bermagai macam souvenir khas Inhil untuk menarik perhatian para pendatang", sarannya. 
 
Sementara itu Ketua Dekranasda Kabupaten Inhil mengungkapkan bahwa pihaknya masih butuh pembinaan untuk meningkatkan kualitas produksi.
 
"Tadi ada arahan dari beliau bahwa Dekranasda Inhil masih butuh pembinaan terhadap pengrajin untuk meningkatkan kualitas produksinya baik itu tenun, anyaman, dan batik. Kita juga menyadari bahwa untuk tenun kita masih perlu pembinaan lebih lanjut karena dibandingkan dengan Siak dan Pekanbaru kita tertinggal jauh hasil tenunnya, tapi paling tidak kita punya identitas tersendiri yaitu tenun Indragiri Hilir", ungkap Zulaikhah. 
 
Zulaikhah mengakui bahwa kunjungan Ketua Dekranasda Provinsi Riau itu menjadi motivasi tersendiri bagi Dekranasda Inhil untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan Dekranasda Provinsi Riau dalam rangka pelatihan pengrajin, pembinaan yang lain-lain. Berkaitan dengan promosi pariwisata, Zulaikhah menyebut Sisilita sudah menyampaikan bahwa Dekranasda Inhil membutuhkan banyak cendera mata. Ia berharap agar kerjasama dengan pihak provinsi ke depan perlu ditingkatkan dalam rangka mempromosikan dan mengembangkan produk unggulan di Inhil.
 
Untuk diketahui, Dekranasda Kabupaten Inhil saat ini telah memiliki jenis kerajinan yang unik dan memiliki nilai jual. Di antaranya kerajinan anyaman pandan dari Desa Lajau Kecamatan Kuindra, Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu, Desa Sungai Ambat dan Desa Pengalihan Kecamatan Enok. Kerajinan anyaman pandan ini menghasilkan keranjang kain, tudung saji, tempat kue, tempat tisu, keranjang sampah, keranjang telur, bingkai foto, bingkai cermin, tikar, kipas, tempat handphone, guci, topi, dompet, sandal, dan lain-lain. 
 
Selain itu Dekranasda Inhil juga menghasilkan kerajinan perabot batang kelapa. Sentra industri kerajinan ini menyebar di hampir seluruh kecamatan yang ada di Inhil. Untuk saat ini khususnya di kecamatan Tembilahan kerajinan perabot tersebut dikelola oleh Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Inhil, dengan hasil produk seperti kosen pintu, meja teras, meja osin, kursi tamu, asbak, hiasan dinding, meja tulis, tempat pena, dan lain-lain. 
 
Selanjutnya Dekranasda Inhil juga memiliki kerajinan tenun songket khas Inhil dari Kecamatan Tanah Merah, Reteh, dan Tembilahan. Kapasitas produksi tenun songket ini mencapai 500 lembar/ tahun, dengan bermacam warna dan motif. 
 
Tak hanya itu, Dekranasda Inhil pun menghasilkan kerajinan batik Inhil, yang merupakan batik tulis dan batik printing. Batik Inhil memiliki berbagai macam corak dan motif yang melambangkan ciri khusus kabupaten Inhil, yaitu: motif mayang terurai, kelapa berpadu, kiambang berpadan, kiambang berkelok, kiambang merajut, daun bidada, kiambang raja, kiambang berlapis, dan sebagainya. Untuk batik tulis kapasitas produksi mencapai 960 lembar/ tahun, sedangkan batik printing mencapai 300 meter/ hari.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 3 Mei 2017
 
Reporter: Ramadana
Editor: Nandra F Piliang