TEMBILAHAN (RIAUMANDIRI.co) - Bencana tanah longsor di Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, mengaibatkan belasan rumah dan sejumlah infrastruktur umum di daerah tersebut amblas ke sungai, Minggu (30/4) kemarin.

 

Bencana alam yang diduga kuat akibat abrasi air laut itu, juga menghancurkan satu unit jembatan yang menjadi akses penghubung masyarakat di Jalan Kuraga RT 02/01.

 

Berdasarkan data kepolisian, dalam peristiwa yang terjadi pada siang bolong tersebut, pertama kali diketahui oleh seorang saksi yang mendengar suara papan runtuh saat berada di dalam rumah. Mendengar bunyi aneh tersebut, saksi yang diketahui bernama Ifan langsung keluar rumah dan melihat rumahnya bergerak, runtuh ke sungai.

 

"Ifan kemudian berteriak longsor untuk memberi tahu kepada warga lain. Mendengar teriakan itu, warga sekitar keluar rumah dan menolong para korban," terang Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung, Senin (1/5/2017).

 

Untung, dalam peristiwa tersebut tidak terjadi korban jiwa. Namun kerugian ditaksir hingga puluhan miliar rupiah.

 

Saat terjadinya tanah longsor, kondisi air sungai di Kecamatan Tanah Merah dalam keadaan surut, karena itu diduga kuat bencana alam yang setidaknya menghancurkan 15 bangunan milik warga dan fasilitas umum tersebut diakibatkan abrasi air laut.

 

"Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan oleh abrasi air sungai, dikarenakan pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir Sungai Perigi Kuala Enok dan pada saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut," jelas Kapolres.

 

Hingga saat ini tim dari BPBD Kabupaten Inhil, Pemerintahan Kecamatan Tanah Merah dan Polsek Tanah Merah serta masyarakat setempat sedang melakukan pendataan terhadap identitas pemilik rumah dan mengevakuasi barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan. Sementara itu, para korban tanah longsor ditempatkan ke rumah kerabat dan warga sekitar.

 

Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 3 Mei 2017

 

Reporter: Ramadana

Editor: Nandra F Piliang