Ini Kata Dr Zakir Naik Tentang Al Maidah 51 yang Dipertentangkan

Ini Kata Dr Zakir Naik Tentang Al Maidah 51 yang Dipertentangkan
BANDUNG (RIAUMANDIRI.co) - Dalam lawatannya ke Indonesia, Da'i, pembicara umum, sekaligus penceramah internasional, Dr Zakir Naik memberikan ceramah pada puluhan ribu jamaah yang hadir di Gymnasium UPI, Ahad (2/4). Saat sesi dialog seorang peserta yang hadir, mempertanyakan tentang surat al Maidah yang kerap dipertentangkan saat akan memilih seorang pemimpin.
 
Menjawab pertanyaan tersebut, Zakir Naik mengatakan dalam surat al Maidah, semua muslim tak boleh mengambil pemimpin dari kalangan non-muslim. Karena, Islam mengajarkan agar semua muslim tak meminta perlindungan pada non-muslim.
 
"Jangan jadikan non-muslim sebagai pemimpin, kalau ada pilihan lain. Kalau menjadikan non-muslim sebagai pemimpin maka kita tak akan dapat pertolongan Allah," ujar Zakir yang disambut oleh tepukan puluhan ribu peserta yang hadir, yang disiarkan secara langsung oleh akun facebook resmi milik Ulama Indonesia,  KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
 
Cendikiawan Muslim asal India ini juga mengatakan, Al Quran merupakan petunjuk untuk orang-orang yang yakin. Jadi, surat al Maidah ini, untuk orang-orang islam. "Saya katakan sekali lagi, muslim tak boleh memilih non muslim, walaupun mungkin pemimpin itu melakukan pembangunan," tegasnya.
 
Menurut Zakir, walaupun pemimpin tersebut membangun tempat ibadah untuk muslim, mengentaskan kemiskinan, membangun infrastruktur, tapi tetap saja pemimpin non-muslim itu tidak shalat.
 
"Dia membuat masjid tapi apa artinya kalau pemimpin itu tak shalat. Allah, mengatakan dalam Al Quran, kesuksesan bukan membangun gedung dan jalan tapi sukses yang sebenarnya adalah iman. Ya, iman percaya pada Allah," katanya.
 
Dikatakan Zakir, bisa saja orang mengatakan, pemimpin ini membangun gedung, jalan-jalan, dan berbagai fasilitas lainnya. Tapi, kalau mengikuti orang non-muslim tak sepaham dengan umat muslim, apa untungnya bagi orang islam.
 
"Orang beriman jangan mengambil non muslim sebagai pemimpin. Orang yang melakukan ini, orang yang melakukan kesalahan," kata Zakir seraya mengatakan, kalau diminta memilih orang muslim dan non muslim, bagi umat muslim maka memilih pemimpin yang memiliki keimanan jauh lebih baik.
 
Tentu saja apa yang disampaikan Dr Zakir Naik itu dalam konteks keislaman, dan ditujukan kepada umat Islam pula.
 
Seperti diketahui, surat al Maidah mencuat menjadi pembicaraan dan semua kalangan di Tanah Air setelah dikutip oleh Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada suatu acara di Kepulauan Seribu.
 
Ahok dengan pemahamannya sebagai umat kristiani mengatakan bahwa umat Islam jangan mau dibohongi dengan ayat tersebut. Hingga ucapannya itu berujung tuntutan hukum oleh umat Islam di Tanah Air, bahkan hingga luar negeri.(RMC)
 
Publish by: Nandra F Piliang