Penyelamatan Oblak

Penyelamatan Oblak

MADRID (RIAUMANDIRI.co) - Atletico Madrid memantapkan langkah ke perempatfinal Liga Champions usai berimbang 0-0 lawan Bayer Leverkusen. Skor bisa beda jika bukan karena Jan Oblak. Tiket delapan besar dipastikan Atletico berkat keunggulan agregat 4-2 hasil leg pertama lalu. Pada leg kedua di Vicente Calderon, Kamis (16/3) dinihari WIB, Atletico dan Leverkusen sama-sama tak bisa bikin gol.

Salah satu momen seru di laga dinihari tadi adalah tiga penyelamatan Oblak secara beruntun, terhadap tiga percobaan para pemain Leverkusen menjebol gawangnya. Pertama-tama, kiper 24 tahun asal Slovenia itu memblok tendangan Julian Brandt. Berikutnya giliran bola sepakan Kevin Volland yang ia hentikan. Sepakan kedua Volland sejenak kemudian pun bisa ditepis Oblak.

"Entahlah. Semuanya terjadi sedemikian cepat. Terkadang Anda bisa membuat tiga penyelamatan dan kali lain lawan bikin gol dari usaha pertama. Itu sulit dijelaskan. Saya melihat bolanya dan berusaha menghadang. Saya bereaksi dengan cepat dan segalanya berjalan dengan baik buat saya," ujar Oblak seperti dilansir ESPNFC yang dilansir dari detiksport.

Aksi Oblak di bawah mistar gawang Atletico rupanya tidak bikin para rekan satu timnya terlalu terkejut karena sudah tahu kemampuannya. "Itu kenapa kami mengatakan ia merupakan kiper terbaik di dunia. Ia sudah membuktikannya di setiap pertandingan dan ia kini melakukannya lagi," kata penyerang Atletico Antoine Griezmann seperti dilansir Soccerway. Pelatih Leverkusen Tayfun Korkut pun tak sungkan melontarkan pujian buat Oblak. Tapi ia juga memberi kredit tersendiri buat para pemain belakang Atletico yang ikut berkontribusi menutup ruang tembak.

"Oblak ada di sana dan membuat penyelamatan-penyelamatan, tapi ia juga punya empat atau lima rekan setim yang melemparkan diri ke arah bola dan kami tak punya ruang," tutur Korkut. "Itu merupakan sebuah cerminan seberapa bagusnya pertahanan tim mereka dan betapa mereka tak mau kebobolan. Beginilah sepakbola, Anda harus melindungi gawang sebaik mungkin," sebutnya.

Apa yang terjadi di laga ini tampaknya juga akan menambah kenangan manis Oblak melawan Leverkusen. Dua tahun lalu di fase yang sama, di musim pertamanya bersama Los Colchoneros, Oblak masuk sebagai pemain pengganti pada leg kedua saat menjamu Leverkusen dan membuat beberapa penyelamatan guna membantu timnya lolos dalam babak adu penalti. "Dua tahun lalu saya membuat debut (kandang di Liga Champions), akibat kesialan terhadap Miguel (Angel Moya) yang cedera. Saya punya kenangan bagus akan momen dua tahun lalu itu. Hidup saya di sini sedikit berubah karena kemudian saya jadi bermain lebih sering," tuturnya.

Meski bermain imbang, hasil itu cukup memuaskan Diego Simeone. Simeone pun menyelamati seluruh anggota tim besutannya. Dia juga menyebutkan pencapaian babak delapan besar Liga Champions sebagai suatu raihan penting.

"Saya senang. Saya ingin memberi selamat untuk para pemain. Ada banyak hal yang berubah dalam empat tahun terakhir, tapi para pemain selalu memberikan yang terbaik di atas lapangan," kata Simeone seperti dilansir oleh situs resmi Liga Champions. "Ini merupakan langkah maju yang penting untuk klub. Kami selalu ingin terus meningkatkan diri dan melangkah maju. Liga Champions itu spesial dan sangat penting untuk klub bisa melaju ke babak delapan besar," imbuhnya. (dtc/ril)