Minta Pasangan Peserta Pilkada Bersabar

Gubri: Penghitungan Final di KPU

Gubri: Penghitungan  Final di KPU
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, mengimbau seluruh pasangan calon kepala daerah, yang telah mengikuti Pilkada 15 Februari, baik di Pekanbaru maupun di Kampar, untuk sama-sama bersabar dan menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). 
 
Gubri
Walaupun saat ini sudah ada penghitungan cepat (quick count) dan penghitungan melalui kecamatan, dan telah diketahui siapa pemenangnya. Tapi keputusan resmi tetap berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) masing-masing daerah. 
 
"Kita tunggu saja hasil penghitungan dari KPU. Sementara yang kita lihat hasilnya seperti itu," ujar Gubri, Kamis (16/2).
 
Disinggung mengenai adanya klaim dari masing-masing pasangan calon, yang telah mengumumkan hasil quick count dan menyatakan menang, baik di Pekanbaru maupun di Kampar, Gubri mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang biasa. 
 
"Yah tidak apa-apa, selama belum final kan tidak apa-apa saling mengklaim. Nanti kan setelah KPU ketok palu itulah angka yang pasti ya," jelasnya.
 
Sementara itu, ketika ditanya sebagai ketua DPD I Golkar Riau, calon yang diusung Golkar, Ramli-Irvan, yang kalah dalam pertarungan Pilkada Kota Pekanbaru, Andi Rahman, biasa ia disapa, mengaku tidak mempermasalahkannya. Karena yang menentukan pilihan adalah masyarakat.
 
"Kan masyarakat lah yang kemarin menentukan, ya kan. Kita lihat nanti setelah hasil penghitungan KPU," tutupnya.
 
Partisipasi Rendah
Terpisah, Sekretaris Komisi A DPRD Riau, Suhardiman Amby, menyorot perihal rendahnya partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya. Baik di Kota Pekanbaru, mau pun Kabupaten Kampar. Pihaknya menilai, rendahnya partisipasi masyarakat dalam ajang Pilkada di daerah tersebut akibat minimnya sosialisasi yang dilakukan instansi berwenang, dalam hal ini KPU. 
 
"Sosialisasi KPU kurang sampai ke bawah. Artinya, kalau setengah yang memilih kan sangat disayangkan," ujarnya.
 
 
Pernyataan Suhardiman ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, pada helat demokrasi kemarin, dirinya sempat meninjau sejumlah Tempat Pemungutan Suara di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Dari pantauannya, memang terlihat pelaksanaan Pilkada ini kurang diminanti masyarakat.
 
"Kami turut meninjau berjalannya Pilkada di empat TPS di Kota Pekanbaru. Kami melihat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suaranya menurun. Hingga menjelang siang saja masyarakat hanya 50 persen yang memilih di TPS itu," kata Politisi Partai Hanura  tersebut.
 
"Kalau di Kampar, kami meninjau enam TPS. Kondisinya hampir sama. Namun penurunan tersebut tidak sedrastis di Pekanbaru," sambung pria yang akrab disapa Datok ini. 
    
Ke depan, pihaknya selaku mitra kerja KPU, berharap agar pada Pemilihan Gubernur Riau 2018 harus ada metode atau terobosan baru untuk memancing dan menumbuhkan minat masyarakat dalam menyukseskan pesta demokrasi di Riau.
     
"Kita minta KPUD Riau dapat merubah ini. Supaya pada saat Pilkada (Pemilihan Gubri,red) nanti, hal seperti ini tidak terjadi lagi," imbuh Datok.
        
Dalam kesempatan tersebut, Datok memperkirakan partisipasi masyarakat berkisar pada angka 50 persen. Sementara, KPUD Riau sendiri belum merilis hasil perhitungan suara, karena proses perhitungannya suara masih berlangsung hingga saat ini. 
 
Sebelumnya, KPU Kota Pekanbaru menargetkan tingkat pemilih pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru tahun 2017 ini sebesar 77,5 persen. (nur, dod)