Batu asal Petai Juara Kontes Batu Akik 2015

Batu asal Petai Juara Kontes Batu Akik 2015

TELUK KUANTAN (HR) - Presno, peserta Kontes Batu Akik Kuansing 2015 tidak menyangka batu dengan nama 'Imlek' miliknya menyabet juara I. "Batu ini yang juara I," ujar Presno yang kebetulan saat itu duduk di sisi Haluan Riau, di Gor B Sport Center Teluk Kuantan, tempat kontes.

Yang terdengar hanya sorak sorai pengunjung ketika disebutkan batu tersebut berasal dari Petai, Singingi Hilir.

"Tak sia-sia tiga hari bolak-balik ke Teluk Kuantan," lanjutnya. Tiba-tiba, telpon genggamnya bergetar beberapa kali. Ternyata yang menelpon kerabat yang ikut dalam kontes batu akik ini.

Haluan Riau sempat mengenakan batu akik imlek dengan gagang perak murni, sembari memperkenalkan kepada peserta lain bahwa batu ini sebagai juara. Namun, tidak satu orangpun peserta yang percaya, karena dilihat sepintas batu ini tidak ada apa-apanya.

Presno menuturkan, batu berukuran 1,5 Cm dimiliki sejak tahun 2011. Ia termasuk pecinta batu, hal ini didukung ketersediaan bahan batu akik di Petai. "Saya punya usaha kerajinan batu sendiri," katanya.

Hari pertama kontes, Presno memperlihatkan batu akik ke orang Cina. Namun, tidak ada yang bisa membaca. Ia mendaftarkan dengan nama chinesse, namun panitia mengusulkan nama imlek, dirinya setuju.

Di hari kedua kontes, Presno menelpon Haluan Riau meminta dicarikan pembeli batu imlek, terserah dijual berapa," ujar Presno.

Dalam kontes, dewan juri dari Asperi memberikan penilaian dari berbagai aspek, termasuk keserasian batu dan gagangnya. Presno menamakan batunya dengan imlek, didukung gagang bergambar naga kuning.

Presno yang bekerja sebagai buruh akan mempergunakan hadiah uang tunai Rp5 juta untuk pengembangan usaha kerajinannya. Ia berharap, pemerintah memberikan perhatian khusus, seperti pelatihan mengasah batu.

etika para pemenang diminta menduduki tempat yang telah disediakan, Presno meletakkan batu akiknya di atas meja, ketika itu pengunjung rebutan untuk.

Dari 20 pemenang, 10 kategori bermotif dan 10 kategori polos, Imlek yang paling dikerumuni penonton. Sementara, batu solar Muara Lembu milik Deplides tidak terlalu menarik perhatian pengunjung.

Sekda Muharman bersama Ketua Bappeda Indra Agus Lukman serta anggota DPRD Sastra Febriawan menyambangi Presno. Muharman tak menyia-nyiakan momen, sebelum memberikan hadiah trofi dan uang tunai, ia menyempatkan mengabadikan imlek.

Muharman bertanya kepada Presno asal-usul batu tersebut. Tampak, Muharman kagum dengan batu akik milik Presno. "Semua batu saya suka, baik bermotif maupun polos," ujar Muharman usai memberikan hadiah. Ia mengaku tak sanggup menawar batu akik yang keluar sebagai juara, karena tidak ada bandrol.

"Batu ini tak ada bandrolnya, kalau suka, ambil. Kalau tidak, ya tidak diambil," lanjut dia. Meski demikian, ia menyatakan Pemkab komit dalam mengembangkan batu akik di Kuansing.

"Kita bukan menduakan Tuhan, tapi ini hanya perhiasan semata dan mampu menghidupkan perekonomian masyarakat," ujar Muharman. Ia berharap para pengrajin tetap bekerja dengan baik, melestarikan kebudayaan daerah. (mg2)