Minggu Keempat 2017, 39 Warga Pekanbaru Terserang DBD

Minggu Keempat 2017, 39 Warga Pekanbaru Terserang DBD

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Hingga minggu keempat tahun 2017, sebanyak 39 warga Pekanbaru terserang penyakit Demam Berdarah Dengue. Jumlah tersebut bertambah dari minggu sebelumnya yang hanya mencapai 29 orang.Kecamatan Tampan menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah warga terserang sebanyak 12 orang.

 


"Berdasarkan catatan di Diskes pada minggu keempat tahun ini jumlah penderita DBD di Pekanbaru sebanyak 39 orang. Bertambah 10 dari minggu ketiga yang hanya berjumlah 29 orang. Kalau biasanya Kecamatan Payung Sekaki menjadi penyumbang terbanyak untuk penyakit ini, untuk sementara sekarang Tampan yang banyak," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Gustiyanti, Kamis (2/2/).



Setelah Kecamatan Tampan, lima penderita DBD dialami warga Kecamatan Payung Sekaki. Diikuti Kecamatan Limapuluh dan Bukit Raya de/ngan jumlah sama yakni sebanyak empat orang. Tiga kecamatan lain Pekanbaru Kota, Rumbai Pesisir dan Marpoyan Damai dengan jumlah penderita sama yakni sebanyak tiga orang.


Kecamatan Tenayan Raya dua orang sedangkan Sukajadi, Senapelan dan Rumbai sama- sama dengan jumlah penderita satu orang. Untuk di Kecamatan Sail sementara belum ada ditemukan warga yang terserang penyakit DBD."Mengantisipasi hal itu kita minta masyarakat berprilaku hidup sehat dan mengedepankan pola 3 M plus. Dengan begitu perkembang biakan nyamuk dapat ditekan," katanya.


Untuk tahun 2017 Diskes siap dengan Abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan.39 WargaMeski demikian pihaknya juga harus tetap melakukan fogging sesuai Standar Operasional Prosedur(SOP). Kalau ditemukan kasus DBD pihaknya terlebih dahulu harus melakukan penyelidikan etiomologi, bila sudah dinyatakan memang ada jentik nyamuk baru dilakukan fogging atau pengasapan.


"Sebab bisa saja warga yang terserang DBD bukan dari lingkungan tempat tinggalnya tapi dari tempat kerja ataupun lingkungan lain seperti sekolah. Misalnya di daerah itu sudah ada tiga warga yang demam baru kita lakukan fogging," jelas Gustiyanti.Mengapa fogging tidak bisa dilakukan sembarangan, karena kalau salah tindakan justruembuat nyamuk menjadi resistan atau kebal.  Selain itu tindakan fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa.


Upaya yang paling efektif untuk mencegah penyebaran DBD di masyarakat adalah melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus. Menutup tempat penampungan air, menguras dan menyikat bak mandi, mengubur barang bekas, seperti kaleng bekas, botol minuman, ban bekas, ataupun sampah yang memungkinkan air tergenang."Kita sarankan juga untuk menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.