Konflik antar Nelayan Sering Terjadi ,Gubri Minta Diskanlut Identifikasi Pemicu Masalah

Konflik antar Nelayan Sering Terjadi ,Gubri Minta Diskanlut Identifikasi Pemicu Masalah

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Konflik antar nelayan di beberapa daerah di Provinsi Riau seperti halnya di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti berlarut-larut dalam pembiaran dan menimbulkan keresahan.


Dalam hal ini, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Provinsi Riau selaku pemegang kewenangan pengawas laut dinilai lamban untuk menuntaskan masalah tersebut.


Konflik antar nelayan yang baru-baru ini terjadi di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Pemicunya karena kapal nelayan rawai Muntai ditabrak nelayan jaring batu asal Pambang saat melaut di perairan Muntai, Senin (9/1).



Sebelumnya, Rabu (7/12) bulan lalu, kapal nelayan jaring batu asal Tebingtinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti dibakar nelayan rawai Desa Muntai, Bengkalis. Lagi-lagi ini terjadi karena nelayan Tebingtinggi Barat menangkap ikan tidak sesuai ketentuan.

Melihat persoalan konflik nelayan sering terjadi dan tak kunjung tuntas, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi meminta Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau segera mengambil tindakan tegas.

Menurutnya, persoalan ini perlu dituntaskan secepatnya mengingat wilayah perairan Riau sangat
Gubri

luas ditambah notabene masyarakat Riau hidup sebagai nelayan. Sehingga dikhawatirkan, konflik-konflik lain yang menyangkut pengawasan nelayan di laut mudah tersulut..


"Mereka (Diskanlut Provinsi) saya suruh turun langsung ke lokasi, untuk mengidentifikasi apa masalah sebenarnya," kata Andi Rachman.