Rahasia Baru Panjang Umur, Rutin Mengkonsumsi Kacang Polong

Rahasia Baru Panjang Umur, Rutin Mengkonsumsi Kacang Polong

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Sebuah pilihan makanan dapat membantu seseorang terhindar dari risiko gagal jantung, di mana jantung menjadi terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dan pria tampaknya mendapatkan manfaat lebih besar ketimbang wanita.

Para ilmuwan mengatakan, pria yang rutin mengonsumsi kacang polong, kemungkinannya untuk meninggal akibat gagal jantung dapat berkurang hingga 50 persen. Selain itu, kacang polong juga dinilai dapat menajadi asupan harian demi mendapatkan umur panjang.

Bahan utama pada kacang polong yang memiliki peran pertahanan terhadap penyakit jantung adalah senyawa alami yang disebut spermidine. Senyawa yang juga ditemukan dalam makanan seperti keju biru, hati ayam, dan kerang. Spermidine ditemukan pertama kali oleh para ilmuwan dalam air mani pria dan dianggap penting bagi pertumbuhan jaringan yang sehat. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa makanan dengan kadar tinggi spermidine juga dapat memperlambat proses penuaan dan melindungi kesehatan jantung.

Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh para ilmuwan dari University of Graz, Austria, telah melakukan dua percobaan.

Salah satu percobaan dilakukan pada hewan. Peneliti memberikan tikus air minum yang dicampur dengan tingkat tinggi spermidine untuk melihat apakah itu membuat mereka hidup lebih lama. Sedangkan, percobaan kedua dilakukan pada manusia, dengan melibatkan 800 orang, untuk melihat hubungan antara konsumsi makanan kaya spermidine dengan tingkat gagal jantung.

Hasil penelitian menunjukkan, tikus yang diberi senyawa tersebut dapat hidup 20 sampai 30 hari lebih lama daripada mereka yang tidak diberikan spermidine. Dan pria yang makan kacang polong atau makanan kaya spermidine lain, 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena gagal jantung, lapor jurnal Nature Medicine.

Para ilmuwan mengatakan, tikus dapat hidup lebih lama karena spermidine memicu tubuh untuk melakukan proses yang disebut autophagy, yaitu proses daur ulang sel-sel yang rusak. Bahkan, meningkatkan asupan di awal 40an dapat memiliki efek yang lebih kuat, kata para peneliti. Spermidine bekerja dengan memperlambat jam internal tubuh, sehingga sel akan lebih lama "muda" dan kurang rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia. (kom/vie)