Google Ungkap Lubang OS Windows Microsoft Mengkritik

Google Ungkap Lubang OS Windows Microsoft Mengkritik

(RIAUMANDIRI)- Tim pemburu celah keamanan (bug) Google Threat Analysis menemukan kelemahan fatal di sistem operasi Windows. Pada 31 Oktober lalu, Google mengumumkannya ke publik setelah lebih dulu melaporkan ke Microsoft selaku empunya Windows.

Masalahnya, pengungkapan bug yang melibatkan OS Windows serta software Adobe Flash dan Chrome tersebut dilakukan hanya 10 hari setelah laporan Google ke Microsoft pada tanggal 21 Oktober.

Adobe dan Google sudah menyalurkan update untuk menambal celah keamanan dimaksud di Flash dan Chrome, namun tidak demikian halnya dengan Microsoft.


Raksasa software itu pun mengkritik langkah Google karena memberi pengumuman sebelum celah keamanan ditutup sepenuhnya sehingga masih bisa dieksploitasi oleh hacker.

“Publikasi Google hari ini menempatkan pengguna (Windows) dalam potensi bahaya,” ujar seorang juru bicara Microsoft, seperti dirangkum KompasTekno dari The Verge, Selasa (1/11/2016).

“Kami merekomendasikan pengguna untuk memakai Windows 10 dan browser Microsoft Edge untuk perlindungan terbaik,” lanjut dia.

Google mengikuti kebijakannya sendiri yang mulai diterapkan pada 2013, yakni mengumumkan celah keamanan kritis dalam waktu tujuh hari setelah dilaporkan ke vendor yang bersangkutan.

Sejumlah peneliti keamanan berargumen jeda waktu tersebut terlalu singkat dan tidak cukup untuk mengerjakan perbaikan celah sekuriti (patch) yang kompleks.

Publikasi celah keamanan Windows di atas bisa mengundang hacker untuk mengekspoitasi kelemahan dimaksud selagi belum sempat ditambal oleh Microsoft, meski Google sendiri tidak menjabarkan secara detail, agar sulit ditiru oleh orang lain.

Google merekomendasikan pengguna flash untuk memperbarui software tersebut secara manual apabila belum dilakukan dengan otomatis. “Juga terapkan patch Windows dari Microsoft setelah sudah tersedia nanti,” ujar Google.