Pria, Ini 5 Hal yang Mempengaruhi Kemampuan Orgasme di Usia Pertengahan

Pria, Ini 5 Hal yang Mempengaruhi Kemampuan Orgasme di Usia Pertengahan

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Banyak hal yang mempengaruhi menurunnya kemampuan orgasme pria, salah satunya yaitu usia. Dilansir dari kompas.com, inilah hal-hal yang mengubah cara dan kemampuan orgasme seorang pria di usia pertengahan.

1. Kamu memiliki lebih banyak gangguan
Ketika bercinta saat muda, kamu 100 persen fokus pada partner kamu. Tapi, di usia pertengahan ketika kamu punya gangguan tambahan seperti pekerjaan, keluarga, dan anak-anak, menjadi sulit untuk fokus seperti waktu kamu muda, kata Darius Paduch, MD, Ph.D., seorang profesor urologi dan reproduksi di Weill Cornell Medicine.

Otak berperan penting dalam upaya kamu mencapai orgasme. Untuk mencapai klimaks, kamu harus mengaktifkan beberapa daerah otak, kata Dr. Paduch. Tapi, akan menjadi lebih sulit untuk melakukan hal itu jika pikiran kamu mengembara ke tempat lain.

Untuk mengatasinya, cobalah ritual tertentu yang dapat membuat kamu rileks seperti memberikan pasangan kamu pijatan dan memintanya untuk melakukan hal yang sama, saran Lisa Dawn Hamilton, Ph.D., seorang profesor psikologi di Mount Allison University di Kanada.

2. Kamu tidak pernah bercumbu
Ketika pertama kali bertemu pasangan, kamu tak tahan untuk tidak menggodanya. Tapi semakin lama, hal itu semakin hilang. Padahal sebenarnya, cumbuan-cumbuan kecil sepert itu sebaiknya dijaga terus, karena ini berpengaruh pada kemampuan orgasme kamu.

Dalam studi yang dimuat dalam Archives of Sexual Behavior, disebutkan bahwa semakin tua seseorang, semakin jarang terlibat dalam sentuhan-sentuhan kemesraaan. Dalam studi itu juga disebutkan, bahwa orang yang tidak memelihara kebiasaan bercumbu dengan pasangan, 2,4 kali lebih mungkin untuk memiliki masalah orgasme.

3. Testoteron rendah
"Testoteron berpengaruh besar terhadap sensasi orgasme," kata Dr. paduch. Semakin tua usia kamua, kadar testoteron akan semakin rendah. Penurunan T dapat mengurangi gairah seks. Penelitian dari Eropa menunjukkan, bahwa testosteron rendah dapat menyebabkan penurunan keinginan seksual, ereksi pagi lebih sedikit dan disfungsi ereksi. Ketika kadar testosteron turun, kadar semen juga turun. Di usia sekitar 45 tahun, frekuensi orgasme pria berkurang rata-rata 1.48 persen pertahun dibanding sebelumnya.

4. Kamu kegemukan
Sebuah penelitian terbaru di Asian Journal of Andrology menemukan, bahwa kelebihan estradiol dapat menghambat ereksi. Penelitian dari Rutgers University juga menunjukkan bahwa orang gemuk kurang merasa puas seksual karena memiliki citra tubuh yang dianggap negatif.

5. Kamu memiliki masalah kesehatan
Masalah orgasme sering menjadi petunjuk akan adanya masalah di tempat lain.

"Pria yang mengalami penurunan fungsi seksual, baik berupa penurunan sensasi orgasme ataupun penurunan sensitivitas pada penis, sepertiganya didiagnosa menderita diabetes," kata Dr Paduch.

Diabetes dapat merusak saraf, dan mengurangi sensitivitas kamu menerima sentuhan. Penurunan kadar dopamin, juga akan mengurangi sensasi orgasme. Pria lanjut usia dengan penyakit seperti Parkinson adalah yang biasanya mengalami penurunan dopamin. (kom/vie)