Usaha Jual Sate Babi Turun Menurun

Usaha Jual Sate Babi Turun Menurun

BALI(RIAUMANDIRI.co) - Sebuah usaha sampai lebih dari 60 tahun bukan hal mudah. Apalagi hanya jualan sate babi saja. Namun berkat kios kecilnya di Jl. Diponegoro 46, Denpasar Bali ini, Toko Sate Babi Melati bisa berjalan 66 tahun tanpa henti dari ibu sampai anaknya saat ini yang keduanya wanita, Dewi Trisnawati dan Ratih, dengan putra-putrinya masing-masing.

Usaha dua keturunan dari ibu hingga kini ditangani kedua putrinya memang tidak selalu mulus. Kini maksimal, ujar Dewi, per hari paling juga mendapatkan Rp.500.000,-.

Namun sejak ibunya dulu, sampai kini, Dewi merasa bersyukur dengan warungnya tersebut bisa menghidupi dan membesarkan anak-anaknya semua.

Berawal dari sate babi, kini menu makanannya bertambah banyak. Mulai Nasi Goreng, Mie Goreng, Cah Kangkung, Gule Babi, Rawon Babi dan sebagainya dengan harga paling mahal hanya Rp.20.000,-. Harga sate babinya biasa saja, per sepuluh Rp.30.000,-. Satu lontong Rp.5.000,-.

Usaha keturunan dari nenek, ibu dan anak dan sampai cucu nanti memang seolah sederhana.

Namun kebutuhan hidup yang terus melonjak sementara penghasilan semakin menurun karena saingan semakin banyak memang jadi tantangan tersendiri baginya. (tbn/ivn)