Gunakan Ekskavator

Mahato Kanan Rawa Seribu Dinormalisasi

Mahato Kanan Rawa Seribu Dinormalisasi

PASIRPANGARAIAN (RIAUMANDIRI.co) - Petugas dan Polisi Kehutanan (Polhut) dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mulai menormalisasi aliran Sungai Mahato Kanan di kawasan Rawa Seribu Desa Mahato Kecamatan Tambusai Utara seperti semula, Jumat (23/9).

Kepala Dishutbun Rohul Sri Hardono, melalui Kasi Advokasi Penyidikan Dishutbun Rohul Samsul Kamar mengatakan normalisasi Sungai Mahato Kanan ini akan dilakukan selama empat hari dan diperkirakan baru berakhir Senin (26/9) depan.

Normalisasi Sungai Mahato Kanan dilakukan karena sungai ini dulunya merupakan habitat ikan arwana jenis golden red. Ikan hias berharga mahal ini mulai punah setelah adanya aksi perambahan kawasan Rawa Seribu dilakukan oknum tidak bertanggung-jawab.


"Besok kita mulai normalisasi (sungai) dengan menurunkan satu alat berat (eskavator)," ujar Samsul dari kawasan Rawa Seribu, Jumat. Samsul mengungkapkan aliran Sungai Mahato Kanan dikembalikan seperti semula,

karena dulunya sungai ini merupakan sumber hidup atau habitat ikan arwana. Karena adanya sungai baru yang dibuat oleh perambah kawasan Rawa Seribu, aliran sungai Mahato Kanan mulai mati.

"Makanya akan kita kembalikan seperti semula sungai Mahato Kanan ini," terangnya. Samsul memperkirakan, setelah aliran sungai Mahato Kanan dinormalisasi, sekira 200 hektar atau 300 hektar kawasan Rawa Seribu bakal tenggelam.

Sebelum maraknya aksi perambahan dilakukan para penjahat Kehutanan, dulunya kawasan Rawa Seribu Mahato yang masuk kawasan Hutan Produksi Mahato Kanan merupakan habitat ikan arwana.

Namun, maraknya aksi perambahan dilakukan oknum, kawasan Rawa Seribu berubah menjadi perkebunan kelapa sawit sampai saat ini. Bahkan, tanaman jenis palem ditanam oknum sudah menghasilkan, dan sudah pernah dilakukan replanting. (adv/humas)