Antisipasi Maraknya Prostitusi Online

BP3AKB Harapkan Ortu Perkuat Pendidikan Agama

BP3AKB Harapkan Ortu Perkuat Pendidikan Agama

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Maraknya aksi prostitusi online, yang baru-baru ini terungkap oleh Polda Riau menjadi satu bukti bahwa kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak, hususnya pendidikan Agama. Hal ini merupakan faktor pemicu bagi para korban, karena minimnya ilmu agama yang didapatkan sejak dini.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Riau, Tengku Nurhidayati Affiza kepada Haluan Riau, Jumat (23/9) di kantornya.

Menurutnya, pengetahuan agama merupakan faktor penting dalam membentuk karakter anak. Begitupula halnya, dalam mengetahui tumbuh kembang anak perhatian orang tua sangatlah dibutuhkan. Untuk itu, perlunya pengertian antar kedua belah pihak, tidak hanya anak tetapi juga dari orang tua.


"Orangtua seharusnya bisa meluangkan waktu, dengan mengajak anak berkomunikasi, bercerita tentang kegiatan yang dilakukan dalam satu hari. Serta memberikan contoh dengan melakukan kegiatan positif, dan juga mengerti bentuk perhatian seperti apa yang dibutuhkan oleh anak," ujarnya.

Dijelaskannya perhatian terhadap tumbuh kembang anak tidak hanya didapatkan dalam keluarga saja. Tetapi juga ada di lingkungan sekitar. Selain orang tua, peran masyarakat sekitar juga dibutuhkan,

dengan memperhatikan dan peduli terhadap aksi kejahatan terjadi yang menimpa anak-anak. "Kepekaan masyarakat sekitar bisa menjadi bentuk penghadang terjadinya kejahatan terhadap anak. Tetapi jika lingkungan cuek, bagaimana bisa kita memberikan perlindungan bagi anak," tuturnya.

Dalam menangani permasalahan kekerasan pada anak, prostitusi, dan juga pelecehan seksual, Ia juga mendukung dan setuju untuk memberikan hukuman seberat-beratnya bagi pelaku kejahatan. Selain memberikan efek jera, juga sebagai peringatan agar tidak melakukan aksi kejahatan. Apalagi kejahatan tersebut dilakukan kepada anak dibawah umur, yang jelas-jelas menyalahi aturan agama maupun pemerintah.

"Untuk itu, diimbau kepada orang tua agar lebih peduli dengan anak, agar tumbuh kembang anak bisa sesuai dengan akidah agama. Tidak menjadikan alasan kesibukan, sehingga perhatian terhadap anak terabaikan. Serta bisa memilih sekolah yang lebih banyak mengajarkan ilmu agama," pungkasnya.(nie)